Mohon tunggu...
Puspita Setyaningrum
Puspita Setyaningrum Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru. Bagi saya mengajar itu belajar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antarmateri Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak

29 Maret 2023   11:18 Diperbarui: 29 Maret 2023   11:25 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

oleh Puspita Setyaningrum

CGP Angkatan 6 Kota Tegal

SMA Negeri 2 Tegal

Setelah saya mempelajari materi modul 1.2. Nilai dan Peran Guru Penggerak serta kaitannya dengan modul 1.1. Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara, saya merefleksikan pembelajaran tersebut sebagai berikut.

1. Peristiwa

Bagi saya, semua momen dalam alur MERDEKA ini merupakan hal yang paling penting dalam proses pembelajaran modul 1.1 sampai 1.2. Menurut saya, alur ini sangat sistematis sehingga mudah untuk diikuti dan dipahami. Alur MERDEKA ini diawali dengan Mulai dari (Mandiri), Eksplorasi konsep (mandiri dan forum diskusi), Ruang kolaborasi, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi, dan Aksi nyata. Adapun hal yang paling menantang bagi saya yaitu pada saat berada di alur Mulai dari diri dan Eksplorasi konsep (mandiri). Pada kegiatan ini, kadang pemahaman saya terhadap materi masih kurang sehingga saya masih butuh penguatan. Selain itu, hal yang menantang lainnya yaitu saat saya melakukan Aksi Nyata. Saat melakukan Saat Eksplorasi konsep (forum diskusi) dan Elaborasi pemahaman, momen inilah yang mencerahkan saya untuk dapat penguatan atas materi yang saya pahami.

Modul 1.1 dan modul 1.2 memiliki keterkaitan materi, yaitu dalam modul 1.1. dijelaskan tentang filosofi pendidikan berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara  bahwa pendidikan itu adalah tuntunan. Segala bentuk pendidikan harus "menghamba pada murid". Jadi, tugas guru adalah "menuntun" tumbuhnya kekuatan kodrat anak agar selamat dan bahagia. Hal ini selaras dengan penjelasan modul 1.2 yang menjelaskan tentang nilai-nilai dan peran guru penggerak yang selalu berpihak pada murid dan mewujudkan kepemimpinan murid sehingga akan tumbuh murid yang merdeka, bertanggung jawab terhadap diri, lingkungan, dan sekitarnya.

2. Perasaan

Saat masuk di alur Mulai dari diri, saya bagaikan gelas kosong yang siap untuk diisi kemudian seiring dengan alur yang diikuti, gelas itu sedikit demi sedikit mulai terisi dan sampai di akhir alur (Aksi Nyata) saya merasa gelas saya sudah penuh dengan pemahaman yang utuh. Namun ketika masuk untuk mempelajari modul berikutnya, saya kembali mengosongkan gelas itu agar dapat diisi lagi. Begitu seterusnya, analogi saya terhadap proses pelatihan Guru Penggerak ini. Ada rasa sedih ketika saya mengetahui bahwa yang saya lakukan sebagai guru selama ini keliru. Saya masih banyak menuntut anak untuk dapat mengikuti kemauan saya. Namun melalui pendidikan ini, saya merasa bersyukur, bahagia, dan bangga karena banyak wawasan dan pengetahuan yang dapat mengubah pola pikir saya tentang bagaimana menjadi guru yang berpihak pada murid.

3. Pembelajaran

Banyak pembelajaran yang saya peroleh dari program pendidikan ini. Sebelum saya mempelajari modul 1.1. dan 1.2, saya berpikir bahwa murid itu bagaikan kertas kosong yang siap kita gambar sesuai dengan tuntutan kurikulum. Murid dituntut untuk dapat menguasai semua materi dengan standar KKM yang telah ditentukan. Selain itu, agar semua materi dapat tersampaikan sesuai dengan waktu per semester maka kegiatan pembelajaran lebih banyak berpusat pada guru, murid masih sebagai objek pemelajar saja. Namun, sekarang saya berpikir bahwa murid itu bukanlah kertas kosong namun kertas yang sudah muncul garis tipis yang samar. Di sinilah peran guru untuk membantu menebalkan garis yang sudah dimiliki anak dengan "menuntun" agar tumbuh dan lakunya menjadi baik. Dalam proses menuntun tersebut, seorang guru harus dapat menerapkan nilai-nilai yang memperkuat dirinya seperti berpihak pada murid, mandiri, reflektif, inovatif, serta kolaboratif sehingga dapat berperan sebagai pemimpin pembelajaran, mampu mewujudkan kepemimpinan murid, mendorong kolaborasi, menjadi coach bagi guru lain serta menggerakkan komunitas praktisi sehingga akan membawa perubahan ekosistem pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun