Mohon tunggu...
Puspita Setyaningrum
Puspita Setyaningrum Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru. Bagi saya mengajar itu belajar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antarmateri Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid

16 Maret 2023   07:14 Diperbarui: 16 Maret 2023   07:24 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Teknik coaching dapat digunakan untuk menggali potensi murid dalam menyusun program-program yang berdampak positif. Coaching dengan alur TIRTA (Tujuan, Identifikasi, Rencana Aksi, dan Tanggung jawab) dapat digunakan untuk mengembangkan sumber daya murid, memberikan keleluasaan berpikir, serta menjadikan murid bertanggung jawab atas komitmen yang telah dibuat.

Modul 3.1

      Dalam modul ini membahas tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin. Nilai-nilai kebajikan dalam pengambilan keputusan ini juga dapat kita ajarkan pada murid sehingga akan menumbuhkan motivasi instrisik mereka. Sebelum mengambil keputusan, maka perlu juga melibatkan murid untuk dapat memberikan suara, pilihan, dan kepemilikan. Tentunya, dalam menyusun program yang berdampak pada murid seorang guru harus mampu mengambil keputusan dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Keputusan-keputusan itu dapat dilakukan dengan melihat sembilan langkah pengambilan keputusan.

Modul 3.2

      Modul ini membahas tentang pengelolaan sumber daya. Tentunya dalam menyusun program yang berdampak pada murid, kita harus melihat potensi atau sumber daya sebagai aset kekuatan dalam menjalankan program yang positif. Pendekatan berbasis aset ini dapat digunakan untuk merencanakan dan mengelola program. Pendekatan berbasis aset akan lebih mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki komunitas dibanding dengan kelemahan/kekurangan. Dengan menggunakan pola pikir berbasis aset maka penyusunan dan pengelolaan program akan terlaksana dengan optimal.

4. Analisis dan Perspektif terhadap Modul 3.3

      Setelah melihat keterkaitan antara modul ini dnegan modul-modul lainnya, saya berpikir bahwa setiap modul itu saling berkaitan. Sebagaimana tujuan pendidikan yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan memberi tuntunan (menuntun) terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Tentunya setiap anak memiliki karakteristik dan kemampuan yang beragam serta minat dan bakat yang berbeda-beda. Penting bagi sekolah sebagai lingkungan yang aman dan nyaman dapat menumbuhkembangkan karakter anak dengan melihat berbagai potensi yang dimiliki oleh anak tersebut. Dalam hal ini, sebaiknya program-program atau kegiatan sekolah harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi dengan melibatkan murid dalam setiap prosesnya. Setiap suara anak harus kita dengarkan, pemberian pilihan-pilihan juga harus dilakukan agar tercipta rasa kepemilikan dalam diri anak.

     Namun, tidak menutup kemungkinan dalam menyusun program yang berdampak positif pada murid kita menjumpai tantangan. Tidak semua suara yang diberikan murid dapat diterima dan dijadikan pertimbangan dalam menentukan sebuah program atau kegiatan. Tentunya, suara, pilihan dan kepemilikan yang diberikan murid ini juga dikaitkan dengan aset yang dimiliki oleh sekolah. Oleh karena itu, pemetaan aset juga sangat penting untuk dilakukan dalam menyusun program-program yang positif bagi murid.

     Untuk menyusun program yang berdampak pada murid, hal yang akan saya lakukan yaitu saya akan melibatkan murid untuk memberikan suara, pilihan, dan menumbuhkan rasa kepemilikannya. Diskusi dan kolaborasi untuk menentukan tujuan dan target yang diharapkan juga dilakukan sebagai bentuk menumbuhkembangkan kepemimpinan murid. Selain itu, pemetaan aset dan keterlibatan komunitas juga akan saya gunakan dalam penyusunan program yang berdampak pada siswa.

5. Keterhubungan dengan Masa Lalu

      Setelah belajar modul pengelolaan program yang berdampak positif pada murid ini membukakan pemikiran saya bahwa apa yang saya lakukan di masa lalu itu salah. Sebelum mempelajari modul ini, program-program yang pernah saya buat tidak pernah melibatkan murid untuk memberikan suara, pilihan, dan rasa kepemilikannya. Murid seakan-akan dipaksa untuk melaksanakan program/kegiatan yang telah dirancang. Namun, setelah saya belajar modul ini tentunya saya akan menerapkan pemahaman tentang teori-teori dalam menyusun sebuah program yang berdampak positif pada murid. Selain itu saya juga belajar dari pengajar praktik, fasilitaor dan instruktur tentang modul 3.3 ini. Semoga apa yang saya pelajari dapat saya impelmentasikan di sekolah saya dan berdampak positif bagi murid-murid saya, rekan sejawat, dan lingkungan sekitar. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun