Mohon tunggu...
Puspitasari Megahana
Puspitasari Megahana Mohon Tunggu... Guru - Guru SMKN 12 Jakarta

Guru Penggerak Angkatan 5 Jakarta Utara

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan

2 Juli 2024   08:12 Diperbarui: 2 Juli 2024   08:15 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PEMBEKALAN CALON FASILITATOR DASUS/dokpri


Tidak semua orang di komunitas sekolah saya terbuka terhadap perubahan, terutama jika mereka merasa keputusan tersebut akan mengganggu kenyamanan mereka.

Misalnya, ketika kami memperkenalkan kebijakan baru yang lebih ketat terkait disiplin murid, beberapa guru merasa ini akan menambah beban kerja mereka. Untuk mengatasi ini, saya mengadakan sesi diskusi terbuka di mana semua orang dapat menyampaikan kekhawatiran mereka. Saya juga memberikan pelatihan dan dukungan tambahan untuk membantu mereka beradaptasi dengan kebijakan baru.

Kadang-kadang, situasi yang dihadapi sangat kompleks dan melibatkan banyak pihak dengan kepentingan yang berbeda-beda. Misalnya, dalam kasus konflik antara dua kelompok murid yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda, sulit untuk menemukan solusi yang memuaskan semua pihak. 

Saya menggunakan pendekatan sembilan langkah pengambilan keputusan etis untuk mengurai kompleksitas situasi ini. Saya melibatkan mediator eksternal yang netral dan berpengalaman dalam menangani konflik antarbudaya. Kami mengadakan beberapa sesi mediasi dan workshop tentang keberagaman dan toleransi untuk membantu murid memahami perspektif satu sama lain.

Pengambilan keputusan yang melibatkan banyak pihak dan mempertimbangkan berbagai nilai kebajikan membutuhkan waktu dan sumber daya yang tidak sedikit. 

Terkadang, keputusan harus diambil dengan cepat, dan proses yang ideal tidak selalu bisa diterapkan. Saya berusaha membuat prioritas dan menyederhanakan proses tanpa mengorbankan prinsip dasar nilai-nilai kebajikan. Saya juga membangun tim kerja yang terdiri dari perwakilan berbagai pihak untuk mempercepat proses pengambilan keputusan saat dibutuhkan.

Dalam skala 1-10, keyakinan dan kepercayaan diri saya dalam membawakan modul ini pada rekan-rekan Calon Guru Penggerak (CGP) adalah 8. Saya memilih angka ini karena saya merasa cukup yakin dengan pemahaman dan pengalaman saya dalam menerapkan konsep ini di komunitas sekolah saya. Saya percaya bahwa nilai-nilai kebajikan sangat penting dalam pengambilan keputusan dan saya memiliki berbagai contoh praktis untuk dibagikan.

Namun, saya juga menyadari bahwa masih ada ruang untuk belajar dan meningkatkan keterampilan saya dalam mengatasi tantangan yang lebih kompleks dan dinamis. Dengan terus mengembangkan diri dan berbagi pengalaman dengan rekan-rekan, saya yakin bahwa angka ini dapat meningkat seiring waktu.

Modul 3.1 tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan memberikan panduan yang berharga bagi pemimpin, khususnya dalam konteks pendidikan. Dengan berpegang pada prinsip-prinsip kebajikan universal, pemimpin dapat membuat keputusan yang tidak hanya efektif tetapi juga adil dan bermoral. 

Meskipun menghadapi tantangan, pendekatan yang sistematis dan melibatkan semua pihak dapat membantu mengatasi hambatan dan menciptakan lingkungan yang mendukung dan inklusif bagi semua anggota komunitas. Dengan keyakinan dan pengalaman yang terus berkembang, saya siap untuk berbagi dan menerapkan konsep ini lebih lanjut, baik dalam lingkungan sekolah maupun dalam lingkup yang lebih luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun