Mohon tunggu...
PuspitaAyu Fatonah
PuspitaAyu Fatonah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNNES Giat 5

Publikasi artikel pengabdian masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kembangkan Kreativitas Ibu-Ibu di Desa Sawangargo Mahasiswa UNNES GIAT 5 Berikan Pelatihan Shibori

9 Agustus 2023   12:05 Diperbarui: 9 Agustus 2023   12:26 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Shibori merupakan kosakata yang berasal dari bahasa Jepang 'shiboru' yaitu teknik pewarnaan kain dengan mengandalkan ikatan dan celupan. Shibori adalah sebuah teknik pewarnaan kain yang memanfaatkan ikatan dan celupan untuk menentukan motif pada kain yang populer di Jepang dan telah digunakan sejak zaman kekaisaran Jepang beberapa ratus tahun yang lalu.

Di Indonesia, Shibori lebih dikenal dengan nama batik celup ikat. Proses pembuatan shibori ini cukup mudah akan tetapi menghasilkan hasil yang sangat indah. Motif yang dihasilkan dari teknik shibori seringkali disamakan dengan tie dye, namun satu hal yang menjadi persamaan antara keduanya adalah pada teknik pencelupan.

Mahasiswa UNNES GIAT 5 memberikan pelatihan keterampilan membatik shibori kepada ibu-ibu Fatayat Desa Sawangargo. Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu (06/08) di Aula Balai Desa Sawangargo. Tujuan kegiatan ini yaitu untuk memperkenalkan seni batik tradisional Jepang kepada ibu-ibu Desa Sawangargo dan untuk mengembangkan keterampilan serta kreativitas mereka dalam menciptakan karya seni yang unik dan bernilai budaya. Sekitar 20 ibu-ibu Desa Sawangargo turut serta mengikuti pelatihan tersebut dengan antusias.

Pelatihan pembuatan shibori diawali dengan memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai shibori kepada Ibu-ibu. Alat, bahan serta teknik yang digunakan untuk membuat batik celup ikat atau shibori ini disampaikan untuk menjadi bekal awal pembuatan shibori. Untuk menghasilkan shibori diperlukan beberapa teknik yang perlu dipelajari yaitu melipat, melilit, mengikat dan menjahit.

Selain mempelajari teknik-teknik tersebut, selanjutnya hal yang perlu dipahami yaitu tentang bagian ‘dilindungi’, artinya adalah bagaimana membuat suatu bagian kain agar tidak terkena resapan warna dengan cara menggunakan teknik-teknik yang sudah disampaikan sebelumnya.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Setelah kegiatan demonstrasi, Ibu-ibu melakukan eksperimen langsung untuk membuat Shibori. Terdapat 4 macam teknik yang diajarkan untuk membuat Shibori, yaitu teknik lipat segitiga, teknik lipat kipas, teknik spiral, dan teknik jumputan. Setiap teknik tersebut menghasilkan corak atau motif yang berbeda-beda. Bahan yang digunakan yaitu kain prima, pewarna indigosol, nitrit, dan air, sedangkan alat yang digunakan yaitu kompor, panci, baskom, sendok, mangkuk, timbangan, dan gelas ukur. Alat serta bahan yang digunakan telah disiapkan seluruhnya oleh mahasiswa UNNES GIAT 5.

"Saya sangat senang dengan pelatihan pembuatan shibori ini karena dapat melatih keterampilan dan kreativitas," ujar salah satu peserta pelatihan. Seluruh peserta sangat antusias mengikuti pelatihan ini dan sangat kreatif terlihat dari hasil motif batik yang bervariasi. 

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Pelatihan ini menghasilkan puluhan potong kain shibori hasil kreasi Ibu-ibu Fatayat Desa Sawangargo yang dapat digunakan sebagai taplak meja. Pada saat proses pewarnaan mereka sangat antusias karena pemberian warna pada kain sesuai dengan keinginan dan kreativitas masing-masing, sehingga corak dan motif yang dihasilkan sangat bervariasi. Kegiatan ini berlangsung lancar hingga proses penjemuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun