Mohon tunggu...
Ita Friedrich
Ita Friedrich Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Istri dan Ibu dari 2 anak laki2 yang cakep. Baik hati dan tidak sombong ( haaaalaaah), suka bercanda, suka main petak umpet... Berusaha menolong sebisa mungkin...tapi kalau tidak bisa yaaa mau bagaimana lagi.... Suka jahil tapi suka menyesali kejailannya.... dan sayang banget ma rakyat jelata, suka makanan tradisional, jajan pasar, dan kopi pahit...suka keluyurun di tempat kumuh.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mungkinkah Masih Ada

18 April 2016   20:46 Diperbarui: 18 April 2016   21:08 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerimis senja melambai basah
Di antara perapian desah
Dalam tatapan remang menepi di sudut gelisah
Mendulang resah saat harus berpisah
--
Saat nyanyian ini harus terhenti
Tiada lagi senyuman basahi riangnya hati
Tiada mampu ku sajakkan dentang mimpi
Dan diriku kian tenggelam dalam sunyi
--
Sepuluh purnama tlah berlalu
Rasa ini kembali datang memburu
Ataukah hanya cemburu yang menggebu
Mungkinkah diriku masih terlena pada masa lalu

Leonberg, 18.04.2016
By Ita Friedrich

 [caption caption="Marbella Garden di Salzburg-Austria - Foto Pribadi"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun