Mohon tunggu...
Ita Friedrich
Ita Friedrich Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Istri dan Ibu dari 2 anak laki2 yang cakep. Baik hati dan tidak sombong ( haaaalaaah), suka bercanda, suka main petak umpet... Berusaha menolong sebisa mungkin...tapi kalau tidak bisa yaaa mau bagaimana lagi.... Suka jahil tapi suka menyesali kejailannya.... dan sayang banget ma rakyat jelata, suka makanan tradisional, jajan pasar, dan kopi pahit...suka keluyurun di tempat kumuh.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Binar Rindu

18 Mei 2015   13:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:52 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja terpampang dalam semburat jingga yang hening

Di bentang kerinduan pancarkan senyum tersungging

Binar-binar kasih melambai tanpa ada bimbang melengking

Hingga ku tergoda tuk mereguknya kala dahaga mengering

--

Seribu hari kulalui dalam beku

Tiada pernah kudengar lagi merdu tawamu

Hanyalah sebaris ucapmu yang masih terngiang sendu

Dirimu harus berlalu dari hatiku

Bulir bening menetes dipipiku kala kau tinggalkanku di ujung jalan itu

--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun