Mohon tunggu...
Ita Friedrich
Ita Friedrich Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Istri dan Ibu dari 2 anak laki2 yang cakep. Baik hati dan tidak sombong ( haaaalaaah), suka bercanda, suka main petak umpet... Berusaha menolong sebisa mungkin...tapi kalau tidak bisa yaaa mau bagaimana lagi.... Suka jahil tapi suka menyesali kejailannya.... dan sayang banget ma rakyat jelata, suka makanan tradisional, jajan pasar, dan kopi pahit...suka keluyurun di tempat kumuh.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bersamamu dalam Setiaku

3 Februari 2014   13:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:12 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam ini kita bercumbu dalam kata
Mesra merayu dalam belaian cinta
Bercanda lontarkan segala rasa
Bebas lepas bagai sejuta awan terbang melayang
Hingga kita terhempas pada dentang yang berdendang
--
Angan menari hingga ku terlelap dalam mimpi
Dalam belaian rindu ku termangu di antara desah sepi
Meratap di keheningan mengusik sunyi
Menanti sebuah hati yang sekian lama bersembunyi
Tuk menyapa asmara yang larut di temaram menepi
--
Hanya senyummu mampu lenyapkan lara yang beku
Lirihmu damaikan gulana menggebu
Tuturmu berikan sejuta harap pada asmara menyatu
Walau ku harus menunggu sekian waktu
Ku kan berikan milikku yang selalu ku jaga dalam ikatan suci kau dan aku
--
Leonberg, 03.02.2014
By Ita Friedrich

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun