Mohon tunggu...
Ita Friedrich
Ita Friedrich Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Istri dan Ibu dari 2 anak laki2 yang cakep. Baik hati dan tidak sombong ( haaaalaaah), suka bercanda, suka main petak umpet... Berusaha menolong sebisa mungkin...tapi kalau tidak bisa yaaa mau bagaimana lagi.... Suka jahil tapi suka menyesali kejailannya.... dan sayang banget ma rakyat jelata, suka makanan tradisional, jajan pasar, dan kopi pahit...suka keluyurun di tempat kumuh.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tuntaskan Mimpi Kita

25 Januari 2014   05:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:29 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam ini kan akhiri penantian panjang menyiksa diri
Sekian lama kita menahan gelisah hati
Terhalang kokohnya dinding keakuan sanubari
Bersamamu tuntaskan mimpi menanti
Menyusuri setiap jengkal waktu yang kian berlari
--
Indahnya rasa yang tak kan hilang
Melayang dalam angan tak berbilang
Dalam belaian manja bersama bintang
Berkelip berkedip menggoda riang
Mengusik ingatan di malam menjelang
--
Kita diam dan tangan saling bertaut rindu
Dipenuhi oleh syahdu bergelimang merdu
Seperti dahaga yang terpuaskan oleh air cintamu
Hingga kita terbawa dalam gelora menggebu
Menyatu dalam bejana asmara menyusup di kalbu
--
Leonberg, 25.01.2014
By Ita Friedrich

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun