Saat aku menghembuskan nafas kekecewaan,
kau belai dengan lembut tanganmu hingga ku terdiam damai,
Saat ku tengadahkan wajahku dengan penuh amarah,
Kau elus pipiku hingga membuatku tersipu
Saat ku menangis dalam kesedihan
Kau usap hidung mungilku hingga ku rasakan bahagia itu
Namun,
Sebungkah asaku menghilang, dan gurat diwajahku semakin terlukis jelas
Dan kutak mampu lewati getirnya rasa itu
Tergambar jelas kenangan dikala senja
di antara rimbun bambu kuning,