Dampak game online pada remaja
Saat ini peminat game online di Indonesia sangat meluas. Pada era digital sekarang game sangat pesat perkembangannya. Produk yang digemari anak pada usia remaja sekarang adalah game online. Seharusnya game online dimanfaatkan sebagai hiburan, tetapi yang sering terjadi game online di mainkan secara berlebihan dan digunakan sebagai tempat melarikan diri dari realitas kehidupan, sehingga terjadi kecanduan. Hal ini berakibat buruk pada berbagai aspek kehidupan. Menurut WHO kecanduan bermain game masuk ke dalam kategori gangguan jiwa baru yang disebut gaming disorder (GD). Dampak bermain game hampir sama dengan kecanduan obat-obatan terlarang atau kecanduan alcohol. Kecanduan game sering ditandai dengan ketidakmampuan diri untuk mengendalikan keinginan bermain, sehingga susah atau tidak mampu menghentikan perilaku tersebut terlepas dari segala cara yang dilakukan untuk berhenti. Remaja dianggap lebih rentan kecenderungan game online dari pada orang dewasa. Periode ketidakstabilan menjadikan remaja cenderung mudah terjerumus terhadap percobaan hal-hal yang dianggap baru. Penyebab kecanduan game online adalah seseorang merasa senang kemudian otak mengendalikan dopamine, hormon yang membuat bahagia. Dalam kondisi normal hal tersebut akan membuat kecanduan. Fenomena kecanduan game online ini semakin meluas dan memprihatinkan, karena banyaknya remaja yang menjadi pecandu game online. Ada beberapa masalah yang timbul dari aktivitas bermain game online yang berlebihan, diantaranya kurang peduli terhadap kegiatan sosial, kehilangan kontrol atas waktu, menurunnya prestasi akademik, relasi sosial, finansial, kesehatan dan fungsi kehidupan lain yang penting. Bahaya itu ditimbulkan akibat kecanduan game online adalah investasi waktu ekstrim dalam bermain. Penggunaan waktu yang berlebihan untuk bermain game online membuat terganggunya aktivitas pada kehidupan sehari-hari. Gangguan ini secara nyata telah mengubah prioritas remaja, yang menghasilkan minat sangat rendah terhadap sesuatu terkait game online. Remaja kecanduan game online semakin tidak mampu untuk mengatur waktu bermain. Hal ini menyebabkan remaja mengabaikan dunia nyata dan peran didalamnya. Kecanduan game online dapat memberikan dampak negatif atau bahaya pada remaja. Dampak yang akan muncul akibat kecanduan game online meliputi lima aspek antara lain aspek kesehatan, aspek psikologis, aspek akademik, aspek sosial dan aspek keuangan.
Dan adapun dampak kecanduan game online yang lain yaitu sebagai berikut:
1. Mood changer
Biasanya ketika kita sedang memainkan game online dan ternyata kalah maka akan ada reaksi tertentu seperti menggebrak tangan ke meja, memarahi teman, berkata kotor dan lain sebagainya. Inilah yang dimaksud mood changer, yaitu kondisi dimana mood seseorang mampu berubah-ubah dikarenakan adanya suatu kondisi. Mood changer akan berdampak negatif jika tidak dapat dikendalikan. Bahkan yang lebih parahnya ada yang hingga membanting gawai, memarahi keluarga yang mengganggu aktivitas gamenya,dan mengumpat karena kalah bermain. Mood changer dikhawatirkan akan berdampak kekerasan fisik maupun verbal seseorang dan meningkatkan agresivitas seperti mudah marah dan emosi.
2. Otak depan menjadi tidak berkembang
Ada penelitian yang menjelaskan bahwa kinerja otot anak yang sering bermain game memiliki kecenderungan otak depan tidak berkembang. Disisi lain anak yang lebih banyak belajar aritmatika akan lebih berkembang otaknya. Hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa sebagian besar anak yang sering bermain game akan malas berpikir dan cenderung tidak fokus pada pelajaran. Hal ini berdampak besar pada penurunan konsentrasi belajar yang berimbas pada akademik.
3. Sebabkan insomnia
Adapun dampak kecanduan game online berikutnya ialah menyebabkan insomnia. Ini karena terlalu lama menatap layar gawai atau komputer. Hingga menyebabkan kurangnya produksi hormon melantonin yang sebenarnya sangat baik.
4. Sebabkan kerusakan mata karena radiasi
Tentunya,jika memainkan game online pada jangka panjang selama berjam-jam atau setiap hari akan menimbulkan efek pada kesehatan yaitu radiasi handphone maupun laptop dan kerusakan mata. Radiasi handphone maupun laptop dapat menyebabkan kanker dan menurunya kualitas tidur. Terlalu banyak bermain game online menyebabkan mata akan mudah letih dan semakin lama akan berakibat pada cacat mata yakni rabun dekat yang disertai sakit kepala. Disisi lain kegiatan bermain game online yang disertai volume suara yang keras atau penggunaan headset yang melebihi batas suara akan menyebabkan gangguan pendengaran.
5. Jadi malas dan kurang aktivitas fisik
Dengan berbagai kegiatan yang dipermudah oleh teknologi berdampak pada kekuatan fisik seseorang. Terlebih adanya game online akan mengurangi kegiatan fisik seperti masa sebelumnya seperti permainan sepak bola,voli dan lain sebagainya.
6. Menjadi tidak peduli sekitar
Saat ini, ketika ketika remaja sedang berkumpul dengan teman-temannya akan sibuk dengan handphone masing-masing. Padahal, seharusnya mereka bisa paham dimana harus menggunakan handphone ataupun tidak. Terlebih sedang asik bermain game online maka akan mengabaikan lingkungan sekitarnya dan berdampak pada anti sosial.
7. Tambah boros
Karena bermain game online yang butuh internet,maka kuota data internet akan terus dipakai hingga menyebabkan boros kuota internet. Hal ini akan diperparah bila orang tersebut belum berpenghasilan atau bergantung pada orang tuanya. Maka sebagai seorang remaja harus bijak memanfaatkan game online sebagai media refreshing.
Untuk itu game online sebagai bentuk dari perkembangan teknologi yang perlu disikapi dengan bijak supaya tidak berdampak buruk pada anak usia remaja. Oleh karena itu perlu diberikan upaya pencegahan untuk menghindari kecanduan game online tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H