investasi bodong melalui grup-grup Telegram. Mereka melakukan berbagai cara demi meyakinkan target calon investor, seperti mencantumkan perseroan perusahaan pialang berjangka legal. Segala informasi yang terdapat di grup Telegram tersebut, termasuk foto, diambil dari perusahaan legal secara tidak sah, tanpa sepengetahuan, dan tidak izin.
Semakin ke sini, semakin marakBerhati-hati dan waspada terhadap oknum-oknum tidak bertanggung jawab atas segala hal yang tertera dalam grup Telegram tersebut dan atas segala tindakan. Sebaiknya kita melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada perseroan melalui kontak yang tertera pada website resmi perseroan untuk mendapatkan informasi yang valid.
Awalnya akun Telegram kita di-invite oleh akun lain yang tidak dikenal. Padahal kita tidak pernah meminta untuk bergabung. Ini pun sering terjadi pada Telegram saya.Â
Saya pikir, mungkin karena 3,5 tahun lalu saya pernah bekerja sebagai bisnis konsultan di perusahaan pialang berjangka legal di bawah legalitas BAPPEPTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi). Sebab, grup investasi Telegram tersebut atas nama perusahaan tempat saya bekerja saat itu.
Sejak bergabung di salah satu grup investasi tersebut, akhirnya tiba-tiba saya diundang masuk ke berbagai grup investasi bodong lainnya yang membawa nama suatu instansi tertentu yang apabila diperhatikan, semua grup penipuan investasi ini memiliki ciri-ciri modus yang sama.
Berikut saya ulas mengenai ciri-ciri penipuan investasi di grup Telegram.
- Setiap grup terkadang berbeda, ada yang sistemnya kontrak satu sampai tujuh hari, ada juga yang hanya satu hari (bukan sistem kontrak). Mereka akan mengimimg-iming  profit yang tinggi dan tidak wajar dalam jangka waktu tiga sampai enam jam (berapa pun besarnya modal yang kita tanam).
Di bawah adalah contoh salah satu modus penipuan yang diposting di salah satu grup Telegram yang saya ikuti. Bila kita diminta untuk ikut investasi dengan model seperti foto di bawah, 100% penipuan.
- Model investasi titip modal ini, kita akan diminta untuk transfer sesuai dengan plan yang kita pilih ke rekening atas nama perorangan. Sedangkan untuk setiap perseroan pialang berjangka legal menggunakan rekening bukan atas nama pribadi, melainkan ke rekening segregated account atas nama perseroan tersebut. Setiap nasabah yang bergabung di perseroan legal, setelah melakukan registrasi selalu dikonfirmasi oleh wakil  pialang, sedangkan di grup investasi bodong tidak.
Apabila kita diminta untuk transfer sejumlah uang ke rekening atas nama pribadi untuk investasi, baik itu trading, auto trading forex, saham, emas, atau komoditas lainnya, bisa dipastikan itu adalah 100% penipuan.
- Grup selalu dikunci oleh admin dan hanya dibuka beberapa menit untuk akun-akun Telegram lain yang memberikan testimoni bagi mereka yang sudah join dan berhasil profit.
Perlu diketahui bahwa berbagai testimoni dan percakapan yang menunjukkan bahwa pencairan profit sudah berhasil atau diterima dan mereka mengatakan bahwa investasi di grup tersebut benar-benar aman dan amanah, itu semua hanya sebuah rekayasa.
Akun-akun yang memberikan testimoni tersebut menggunakan BOT yang sudah di-setting sebelumnya, sehingga seakan-akan ada banyak orang yang saling berkomunikasi. Namun, jika diperhatikan, semua akun tersebut akan memberikan testimoni dengan kalimat-kalimat yang hampir sama. Bahkan jika diperhatikan, semua akun yang memberikan testimoni tersebut tidak tertera informasi seperti username, bio, dan nomor telepon.
- Biasanya admin akan share struk bukti transfer (palsu) pencairan investasi disertai testimoni bahwa uang pencairan sudah diterima.
Tidak semua grup investasi palsu di Telegram memberikan bukti transfer. Namun, memang ada juga yang memberikan struk bukti transfer, baik itu bukti transfer dari investor ke rekening admin (yang bertugas) atau bukti transfer pencairan dana.
Bagi orang awam, struk tersebut terlihat meyakinkan karena memiliki logo bank. Namun, bila diperintahkan dengan saksama, struk tersebut bukan struk ATM atau yang dikeluarkan resmi oleh bank.
- Admin tidak akan menjelaskan bagaimana sistem titip modal di sana. Dia hanya akan memberi penjelasan bahwa hasil profit ditunggu 3 - 6 jam saja. Setelah itu, hasil profit dengan jumlah banyak yang tidak wajar tersebut akan ditransfer ke rekening kita.
Perlu kita ketahui, seperti yang dijelaskan oleh dua orang member di grup investasi Telegram yang mana kami satu grup, mereka mengaku bahwa dirinya telah tertipu di grup investasi Royal Trust Future (PT. RTF yang bukan real) (grup kami).
Setelah kita mentransfer uang titip modal di awal, nantinya mereka akan konfirmasi setelah 3-6 jam bahwa kita menang dengan menunjukkan foto hasil trading. Seperti yang tertera di bawah ini.
Perlu diketahui bahwa mereka hanya menyimpan satu foto hasil trading, yaitu seperti di bawah ini. Foto ini akan digunakan admin untuk semua target investor yang mereka tipu.Â
Setelah itu, kita akan diarahkan untuk transfer hasil profitnya sebesar 30%, sedangkan 70% untuk investor. Setelah dituruti, ternyata kita akan diminta untuk transfer lagi sebagai biaya OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yang katanya hanya bersifat sementara dan akan dikembalikan ke rekening kita plus modal dan hasil profitnya.
Jangan berharap bahwa semua yang sudah kita transfer akan kembali. Kita akan disuruh transfer lagi sebagai biaya pencairan dana. Lagi-lagi, admin akan menjelaskan bahwa itu hanya sementara karena kita baru pertama kali join dan akan dikembalikan semua beserta modalnya jika ingin profitnya cair.
Karena merasa sudah terlanjur menggelontorkan uang, biasanya kita akan menuruti apa yang diperintahkan oleh admin untuk transfer lagi dana tersebut dengan harapan semua uang tersebut bisa kembali.
Setelah kita turuti, ternyata masih ada sejumlah dana lagi yang harus kita transfer dengan alasan untuk membulatkan menjadi genap disebabkan total semua yang sudah ditransfer beserta profit nilainya ganjil. Sungguh alasan yang tidak masuk akal. Sekali lagi, admin akan menjelaskan bahwa ini sifatnya hanya sementara.
Setelah admin mengaku bahwa tadi adalah transfer yang terakhir dan dana akan ditransfer ke rekening kita, ternyata admin mengaku dengan alasan sementara profit terpending. Untuk pengaktifan profit tersebut agar semua dana bisa masuk ke rekening, kita diminta lagi melakukan pembayaran biaya pengaktifan profitnya dengan jumlah belasan juta.
Setelah kita turuti untuk transfer biaya ini itu dengan nilai masing-masing dana tidak sedikit, terakhir admin akan menyuruh kita untuk screenshot saldo di rekening kita. Ternyata, uang kita tidak bisa cair dengan alasan saldo kita tidak mencukupi.
Dia akan meminta saldo di rekening kita minimal 50% dari semua total uang yang sudah kita transfer plus profitnya. Sebab, saldo di bawah 50% dari total semua dana akan memengaruhi proses pencairan, begitu alasannya.
Salah satu member yang tertipu tersebut mengaku bahwa dia telah mentransfer semua itu dengan total hampir 60 juta. Beserta iming-iming profit total semuanya 70 juta. Jadi, minimal saldo di rekening dia harus ada 35 juta. Admin menjelaskan bahwa 35 juta ini bukan untuk ditransfer, tetapi hanya untuk stay di rekening yang harus kita tunjukkan ke admin.
Dia transfer semua dana tersebut ke rekening atas nama Ahmad Maulana, Bank Jago, dengan nomor rekening 1047 3932 5572. Kode Bank 542.
Sedangkan satu member lainnya mengaku transfer ke Bank MNC atas nama Ari Putu Rahman
Nomor rekening 2060 1000 5198 479. Kode bank 485.Â
Nasi sudah menjadi bubur. Jangan pernah berharap uang tersebut akan dikembalikan. Lebih baik menghindari di awal daripada terperangkap di akhir. Ingat selalu untuk teliti sebelum melakukan transaksi perbankan dengan tujuan apa pun.
Untuk mengetahui apakah nomor rekening yang akan kita transfer tersebut aman atau tidak dengan mengecek melalui website https://cekrekening.id
- Pelaku penipuan mengaku sudah terdaftar di OJK dan BAPPEPTI dengan menunjukkan dokumen berupa file gambar. Mereka akan menyematkan gambar legalitas tersebut di grup.
Perlu diketahui bahwa cara yang paling aman untuk mengetahui apakah instansi terkait sudah terdaftar di OJK dan BAPPEPTI adalah dengan mengunjungi situs resmi
OJK:Â https://www.ojk.go.idÂ
BAPPEBTI:Â https://www.bappebti.go.id
Semoga dengan adanya artikel ini, banyak yang sadar untuk menghindari dan tidak ada lagi yang terperangkap investasi-investasi penipuan tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI