Mohon tunggu...
KKN UNSIKA MULYASEJATI
KKN UNSIKA MULYASEJATI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/ Universitas Singaperbangsa Karawang

Mahasiswa KKN Unsika 2024 Desa Mulyasejati

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN UNSIKA 2024 Desa Mulyasejati Memberikan Solusi Air Bersih untuk Masyarakat Dusun Sukamulya

25 Januari 2024   23:30 Diperbarui: 25 Januari 2024   23:49 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi Filtrasi Air di Dusun Sukamulya (Dokpri)

Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) Kuliah Kerja Nyata (KKN) Desa Mulyasejati memberikan solusi untuk masyarakat Dusun Sukamulya terkait sulitnya mendapatkan air bersih. Dusun Sukamulya merupakan salah satu dusun yang paling jauh di Desa Mulyasejati. Dusun tersebut kaya akan hasil tani, ternak, dan produksi arang. Namun permasalahan sulitnya mendapatkan air bersih masih menjadi salah satu masalah tersebesar di Dusun tersebut.

sumur bor 'Tantya Sudhirajati' (Dokpri)
sumur bor 'Tantya Sudhirajati' (Dokpri)
Dusun Sukamulya memanfaatkan air hujan, air sungai, dan air sumur bor 'Tantya Sudhirajati' sebagai sumber air yang digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Tetapi masih ada permasalahan dari beberapa sumber air yang digunakan tersebut. Air hujan harus ditampung dan diendapkan selama 2-3 hari sebelum digunakan. Air sungai yang digunakan masyarakat mengandung banyak mikrobiologi. Air sumur bor 'Tantya Sudhirajati' terasa licin jika digunakan oleh masyarakat.


Dalam kehidupan sehari-hari air memiliki banyak fungsi dalam seperti: untuk minum, masak, mandi, mencuci dan lain sebagainya. Dalam tubuh kita, Air berfungsi untuk mentransportasi mineral, vitamin, protein dan zat gizi lainnya ke seluruh tubuh. Air yang layak di konsumsi merupakan air yang tidak berwarna aneh atau bau yang tidak wajar. Air yang layak umumnya berwarna jernih dan tidak memiliki bau yang mencolok, hal tersebut menandakan kebersihan dan kesegaran. Air minum harus memiliki rasa netral, tidak mengandung mikrobiologi air dan memiliki kisaran ph antara 6,5-8,5.


Lalu, apakah air hujan dapat dikonsumsi?


Jika air hujan memiliki tingkat keasaman yang tinggi (pH rendah), itu dapat menjadi tanda adanya asam hujan. Asam hujan dapat merusak tanaman, tanah, dan ekosistem air, serta dapat memiliki dampak buruk pada kesehatan manusia jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Air hujan dapat mengandung polutan yang terdapat di udara, seperti sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NO), karbon monoksida (CO), dan partikel-partikel padat. Jika kadar polutan ini tinggi, dapat berdampak buruk pada kualitas air hujan. Air hujan yang terkontaminasi oleh bakteri, virus, atau parasit dapat menyebabkan infeksi saluran pencernaan. Gejala umum termasuk diare, muntah, kram perut, dan demam. Air hujan yang mrngandung polutan juga dapat menyebabkan manusia yang mengonsumsinya keracunan logam berat.

Sosialisasi Filtrasi Air di Dusun Sukamulya
Sosialisasi Filtrasi Air di Dusun Sukamulya
 
Sosialisasi tersebut bertujuan agar masyarakat paham seberapa bahayanya mengonsumsi air yang tidak bersih dan bagaimana tampilan air bersih yang seharusnya dikonsumsi atau digunakan oleh manusia. Semua partikel berbahaya yang terdapat dalam air dapat difilter dengan alat filter air sederhana. Berikut adalah tata caranya:
Bahan:
1.Arang yang berfungsi sebagai alat filtrasi air dengan kemampuannya menyerap zat organik, menghilangkan bau dan rasa yang tidak diinginkan, menyaring klorin, logam berat, pestisida, serta meningkatkan kualitas air dengan menghilangkan berbagai kontaminan yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kebersihan air.
2.Pasir mangan berperan sebagai agen filtrasi air yang efektif dengan kemampuannya menghilangkan zat besi dari air, memastikan air yang dihasilkan lebih bersih dan bebas dari partikel-partikel yang dapat mempengaruhi kualitas dan kejernihan air.
3.Pasir zeolit memiliki fungsi sebagai media filtrasi air yang efektif dengan kemampuannya menyaring kotoran, senyawa amonia, dan bahan kimia tertentu. Penggunaan pasir zeolit dalam filtrasi air membantu meningkatkan kualitas air dengan menghilangkan zat-zat yang dapat merugikan, sehingga menghasilkan air yang lebih bersih dan layak untuk konsumsi atau keperluan industri.
4.Pasir silika berfungsi sebagai media filtrasi yang efisien untuk menyaring partikel kecil dan zat padat dalam air. Dengan teksturnya yang halus dan kemampuannya menyaring dengan baik, pasir silika membantu meningkatkan kejernihan air dan mengurangi kandungan padatan tersuspensi, sehingga menghasilkan air yang lebih bersih dan aman untuk konsumsi.
5.Batu kerikil halus
6.Tisu dan Kapas

Sosialisasi Filtrasi Air di Dusun Sukamulya (Dokpri)
Sosialisasi Filtrasi Air di Dusun Sukamulya (Dokpri)
Cara pembuatan:
Susun semua bahan dari bawah ke atas seperti pada gambar:
1. Tisu
2. Kapas
3. Batu kerikil halus
4. Pasir Silica
5. Pasir Zeolit
6. Pasir Mangan
7. Arang


Kegiatan 'Sosialisasi Filtrasi Air' merupakan salah satu solusi yang ditawarkan oleh Mahasiswa KKN UNSIKA kepada masyarakat Dusun Sukamulya. Kegiatan sosialisasi tersebut dilaksanakan pada Kamis, 18 Januari 2024 di Balai Musyawarah Dusun Sukamulya. Sosialisasi yang dilakukan oleh tim KKN UNSIKA yang bertugas di Desa Mulyasejati disambut baik oleh masyarakat setempat. "Alhamdulillah jadi air yang digunakan bisa lebih bersih." Ujar salah satu warga Dusun Sukamulya. Solusi ini dapat mengurangi resiko penyakit yang akan di derita masyarakat karena masalah kebersihan air.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun