Mohon tunggu...
Puspa Megaa
Puspa Megaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hallo

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Keunikan Desa Dilem: Keripik Gadung Unik dengan Pengelolaan Menggunakan Abu Kayu

29 Juli 2023   14:15 Diperbarui: 30 Juli 2023   22:06 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia sebagai negara dengan keanekaragaman budaya dan sumber daya alam yang melimpah dan menyimpan banyak potensi unik di berbagai daerahnya. Salah satu potensi yang menarik terdapat di Desa Dilem, Gondang, Mojokerto, yang terkenal dengan keripik gadungnya yang unik. Salah satu hal yang membuatnya lebih menarik lagi ialah, pengelolaan keripik gadung dengan menggunakan bahan alami yaitu abu kayu dalam proses penghilangan racunnya yang menjadikan produk aman untuk dikonsumsi.

Salah satu sentra keripik gadung yang unik di Jawa Timur yaitu terletak di Desa Dilem yang berada di Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia. Desa ini memiliki keunikan tersendiri dalam pengelolaannya. Potensi alam di daerah ini memungkinkan warganya untuk menghasilkan produk yang memadukan budaya lokal dengan kearifan alam.

Kuliner Ikonik dengan sentuhan khusus keripik gadung adalah salah satu makanan ringan tradisional yang memiliki rasa unik dan tekstur renyah. Dalam pengolahannya, masyarakat Desa Dilem menggunakan abu kayu sebagai salah satu bahan utama dalam proses menghilangkan racun gadung, sehingga keripik yang dihasilkan menjadi aman dikonsumsi. Cara ini menjadi ciri khas dan menjadikan keripik gadung dari Desa Dilem berbeda dari keripik gadung yang dihasilkan di tempat lain.

Keunikan yang terjaga penggunaan abu kayu dalam pengelolaan keripik gadung Desa Dilem adalah rahasia yang terjaga dengan baik. Tanpa mengungkapkan proses detailnya, masyarakat setempat telah memastikan bahwa keunikan ini tidak akan dengan mudah ditiru oleh kalangan umum. Dengan menjaga kerahasiaan umum ini, mereka mampu mempertahankan ciri khas produk mereka dan menjadikannya kebanggaan lokal.

Penggunaan abu kayu dalam proses penghilangan racun telah meningkatkan keamanan dan kualitas produk, terutama pada keripik gadung dari Desa Dilem. Penduduk setempat meyakini bahwa abu kayu memiliki sifat alami yang efektif dalam mengurangi racun pada gadung. Akibatnya, keripik gadung tidak hanya memiliki tekstur yang renyah, tetapi juga menjadi pilihan yang aman dan sehat bagi semua orang yang ingin mengonsumsinya.

Keberlanjutan dan Dampak Positif pada UMKM Lokal Kehadiran keripik gadung Desa Dilem tidak hanya memberikan manfaat bagi konsumen, tetapi juga berdampak positif pada ekonomi lokal. UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang terlibat dalam produksi keripik gadung ini mendapatkan penghasilan tambahan sehinga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Dengan cara ini, pengelolaan keripik gadung menggunakan abu kayu tidak hanya mencerminkan kearifan lokal, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi di Desa Dilem.

Mengunjungi Desa Dilem di Mojokerto adalah pilihan yang tepat. Pengunjung dapat menyaksikan sendiri keunikan pengelolaan keripik gadung menggunakan abu kayu, serta menikmati cita rasa khas yang dihasilkan. Dengan setiap gigitan keripik gadung dari Desa Dilem, pengunjung akan merasakan dedikasi masyarakat setempat dalam melestarikan kearifan lokal dan menciptakan produk berkualitas. Namun tidak hanya itu, pengunjung juga menjadi bagian dari perjalanan untuk mempromosikan keunikan budaya ekonomi lokal Indonesia

Potensi Desa Dilem, Gondang, Mojokerto dengan keripik gadung uniknya menggunakan pengelolaan menggunakan abu kayu adalah contoh nyata kearifan lokal dan kreativitas dalam menghasilkan produk kuliner yang berkualitas. Keunikan ini menjadikan Desa Dilem sebagai destinasi menarik bagi wisatawan kuliner yang ingin mencoba sesuatu yang berbeda dan mendukung pengembangan UMKM di daerah tersebut. Dengan mempertahankan ciri khas ini, Desa Dilem berperan penting dalam memperkaya keanekaragaman budaya dan potensi ekonomi lokal.

Penulis: M. Sulton Ikmalluddin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun