Mohon tunggu...
Dhika Gilang Puspa
Dhika Gilang Puspa Mohon Tunggu... -

I'm a student.

Selanjutnya

Tutup

Money

Lemahnya Proteksi Digital di Indonesia

1 Desember 2012   03:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:23 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang kita ketahui pembajakan konten digital di Indonesia sangat marak beredar. Pembajakan adalah tantangan utama bagi pemerintah, pembuat konten maupun konsumen karena pembajakan dapat merugikan semua pihak terutama dari pihak pembuat konten. Semua konten digital yang beredar di Indonesia hampir semua dibajak oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, sebut saja lagu, film, game, software dan lainnya. Hal ini harus diperangi masyarakat dengan tidak membeli konten bajakan atau memperbanyak karya orang lain tanpa izin.

Dari dahulu hingga sekarang pembajakan terus berkembang dan semakin canggih. Para pembuat software pun telah memproteksi software tersebut agar terhindar dari pembajakan dengan lisensi. Namun lagi-lagi hal tersebut dapat diakali oleh si pembajak. Sama halnya dengan lagu maupun film, baru saja lagu dan film dirilis beberapa hari kemudian sudah ada bajakannya. Lagu dan film dapat dengan mudah kita temukan di internet walaupun tanpa sadar kita sering mendownload lagu maupun film di internet tanpa tahu siapa yang menguploadnya.

Hal lainnya yang menyebabkan pembajakan marak beredar adalah ketidakmampuan masyarakat membli konten asli yang harganya mahal. Masyarakat lebih senang membeli suatu konten berharga murah atau bahkan gratis. Tentunya keadaan ekonomi di negara ini berbeda dengan di negara lain. Bayangkan saja ketika anak-anak ingin membeli sebuah dvd game Playstation2, mungkin harga aslinya bisa sampai ratusan ribu rupiah sedangkan dvd game bajakan hanya kurang dari sepuluh ribu rupiah saja, bila di kalkulasikan berapa puluh game yang dia dapat jika membeli bajakan dibandingkan dengan membeli satu game asli saja? Tentu akan sulit bila berbicara keadaan ekonomi. Contoh lainnya bila sesorang ingin mendownload lagu dan film mereka hanya perlu mengketik keyword judul lagu atau film di internet dan beberapa detik kemudian munculah link-link yang menyediakan unduhan gratis secara ilegal.

Solusinya utamanya adalah kesadaran dari pihak masyarakat selaku konsumen. Mereka harus jeli dan berpikir jangka panjang perihal membeli suatu konten digital tertentu. Masyarakat harus sadar bahwa membeli bajakan akan sangat merugikan pembuat dan melanggar hak cipta dari konten tersebut. Selain itu peran pemerintah sangat penting dalam memerangi pembajakan, pemerintah harus berani memberi sanksi yang berat kepada pembajak dan memblokir situs-situs unduhan gratis di internet. Pemerintah juga semestinya melakukan razia rutin kepada toko-toko kaset, cd dan dvd yang marak beredar di sekitar kita. Perlu waktu lama memerangi pembajakan, intinya kita harus bersama-sama menyadari dan tidak membeli produk bajakan. Dengan begitu pasti suatu saat negara kita bisa bebas dari pembajakan sehingga kreatifitas para pembuat konten digital di Indonesia tidak takut lagi dalam berkarya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun