Mohon tunggu...
Puspa Arum Mekaridanto
Puspa Arum Mekaridanto Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Studi: Perempuan Cek Ponsel Setiap 7 Menit

13 September 2018   15:28 Diperbarui: 13 September 2018   15:47 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kemajuan teknologi saat ini menyebabkan banyak orang mengalami kecanduan bermain ponsel pintar. Rasanya tidak bisa sehari pun jauh dari genggaman ponsel pintar yang dimiliki.

Selain kebutuhan dalam menunjang aktivitas sehari-hari, ponsel pintar juga dapat menjadi salah satu media hiburan saat ini. Banyak aplikasi yang dibuat khusus mendongkrak kesenangan seseorang.

Media sosial menjadi aplikasi yang sedang digandrungi oleh banyak masyarakat saat ini. Tidak memiliki media sosial seolah-olah membuat seseorang dicap gagap teknologi. Padahal, ketika seseorang kecanduan bermain sosial media maka berdampak pada kesehatan mereka.

Melansir CNNIndonesia, sebuah penelitian menemukan bahwa seseorang dapat mengklik dan melakukan scrolling pada ponsel pintarnya sebanyak 2.617 kali dalam sehari.

Studi ini menunjukkan 25% perempuan berusia 30an dan 20% perempuan berusia 40an memeriksa ponsel pintar mereka sebanyak 200 kali dalam sehari. Jumlah itu setara dengan mengecek ponsel setiap tjuh menit sekali.

Dua dari tiga perempuan berusia 30an dalam survei itu merasa perlu memeriksa ponsel pintarnya untuk melihat media sosial. Dua dari lima perempuan bahkan mengaku kecanduan dengan ponsel pintar miliknya.

Meskipun memiliki kepuasan sendiri saat menggunakan ponsel pintar, nyatanya kecanduan yang terjadi dapat menimbulkan beberapa masalah bagi kesehatan.

Gangguan mata menjadi salah satu dampaknya. Mata yang terlalu sering digunakan untuk menatap layar akan menjadi kering dan timbul rasa panas. Jika kebiasaan ini dibiarkan terlalu lama, maka bisa lelah, terasa tidak nyaman, merah, dan timbul gangguan penglihatan seperti penglihatan menjadi kabur, minus mata bertambah, dan lain-lain.

Saat kecanduan, maka akan terus-menerus bermain bahkan saat menuju jam tidur. Sehingga tak jarang kebiasaan ini dapat mengganggu pola tidur  karena merelakannya untuk bermain ponsel pintar. Jika waktu tidur yang dibutuhkan tidak terpernuhi, maka berbagai penyakit dan gangguan kesehatan dengan mudah menyerang.

Kemudian, seringnya menundukkan leher untuk melihat ponsel pintar tentunya dapat membuat postur tubuh menjadi bungkuk. Ketika leher condong ke depan dan menunduk, beban leher dan tulang belakang jadi bertambah besar karena harus menopang beban kepala, sehingga bisa menyebabkan leher dan puggung terasa nyeri.

Karena terlalu asyik bermain, kegiatan lain akan menajdi nomor dua setelah ponsel pintar. Dari sini akan timbul kemalasan beraktivitas dan secara tidak langsung bisa menyebabkan obesitas.

Tentunya bersosialisasi di dunia nyata akan lebih baik dibanding bersosialisasi di dunia maya. Jika terjadi sesuatu hal yang tidak menyenangkan di dunia maya, maka seseorang akan merasa depresi dan menyebabkan gangguan kesehatan mental.

Untuk itu, bijaklah menggunakan media sosial. Tidak seharusnya dikehirupan ini hanya diisi dengan bermain ponsel pintar. Nyatanya banyak kegiatan lain di luar ruangan yang bisa dinikmati seperti mendaki gunung hingga piknik di pantai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun