Mohon tunggu...
Puspa Agustin
Puspa Agustin Mohon Tunggu... Penulis - Penulis - Sastra Indonesia

Seseorang yang memiliki ketertarikan pada bidang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

[Opini] Lulusan Sastra Indonesia, Nantinya Kerja Apa?

2 Juli 2023   00:06 Diperbarui: 3 Juli 2023   20:03 1158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lulusan Sastra Indonesia nantinya kerja apa? Begitulah kira-kira pertanyaan yang kerap saya dapatkan ketika di tahun 2019 akhir saya memutuskan untuk berkuliah dengan kejuruan Sastra Indonesia.

Kini, di tahun 2023, saya telah lulus. Saya berhasil menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi dengan gelar S.S atau Sarjana Sastra dalam 3.5 tahun dan telah bekerja.

Di sini saya ingin mencoba membagikan buah pikiran saya yang berangkat dari pengalaman saya. Mungkin saja opini saya bisa membantu teman-teman yang ragu dalam memilih Sastra Indonesia sebagai pendidikan lanjutan setelah menyelesaikan pendidikan SMA. Atau mungkin juga bisa membantu teman-teman seperjuangan saya yang baru lulus namun masih bingung dalam menentukan bidang pekerjaannya karena berasal dari jurusan Sastra Indonesia.

Jadi lulusan Sastra Indonesia nantinya akan kerja apa? 

Jadi, lulusan Sastra Indonesia nantinya akan kerja apa? Dulu ketika saya memilih jurusan ini, yang ada di kepala saya hanya menjadi seorang penulis atau paling mentok menjadi tenaga pendidik. Ya, bukan tanpa alasan, saya berpikir demikian karena saya memiliki ketertarikan lebih di bidang kepenulisan, jadi yang ada di bayangan saya adalah menjadi seorang penulis novel. Atau menjadi tenaga pendidik, seperti cita-cita saya saat berada di bangku TK.

Seiring berjalannya perkuliahan, saya melihat beberapa peluang untuk 'lulusan Sastra Indonesia'. Beberapa di antaranya sebagai Copywriter, Content Writer, Script Writer, Ghost Writer, Peneliti di bidang Sastra dan Bahasa, Penerjemah, Jurnalis, dan Novelis, serta pekerjaan lainnya yang masih bertalian dengan tulis-menulis. Terlebih di era gempuran teknologi AI saat ini, saya rasa beberapa pekerjaan di atas tidak akan mudah dimatikan begitu saja apalagi digantikan dengan robot.

Beberapa di antara pekerjaan yang saya sebutkan di atas, sebelumya sudah pernah saya geluti baik melalui program magang ataupun secara independen. Dan hingga yang kini menjadi pekerjaan saya adalah SEO Content Writer.

Untuk berada pada pekerjaan saya saat ini, tentu melewati beberapa tantangan. Baik itu dari dalam diri saya sendiri maupun tantangan dari luar.

Namun yang menjadi fokus di sini bukan pencapaiannya saya saat ini karena jelas perjalanan saya masih jauh, tapi fokusnya di sini menjadi 'bagaimana untuk mendapatkan pekerjaannya'. Umumnya lowongan pekerjaan memiliki kualifikasi 'berpengalaman kerja minimal 1 tahun'. Namun bagaimana untuk seorang fresh graduate yang bahkan pengalaman magang saja tidak punya apalagi pengalaman kerja 1 tahun? Nah, itulah enaknya jurusan Sastra Indonesia.

Namun, bagaimana untuk fresh graduate yang bahkan tidak punya pengalaman magang?

Saya menyadari, sebagai lulusan Sastra Indonesia yang nantinya akan bergelut di bidang kreatif, perlu untuk kita menjadi manusia yang sekreatif mungkin. Sebagai seseorang yang akan berkecimpung di dunia kerja kreatif, sepertinya pengalaman kerja bisa diakali dengan portofolio.

Tapi bagaimana caranya membuat portofolio sementara pengalaman kerja saja belum ada? Nah, lagi-lagi saya mau bilang, inilah enaknya jurusan Sastra Indonesia. Sebagai individu yang kreatif, lulusan Sastra Indonesia bisa mengisi portofolio dengan dummy project.

Untuk yang belum tahu dummy project itu apa, dummy project adalah fake project atau projek palsu yang dibuat sebagai gambaran atau contoh kerja untuk ditunjukkan ke klien, dengan tujuan agar klien dapat melihat bagaimana kualitas dari hasil kerja kita. Jadi, untuk lulusan Sastra Indonesia atau siapapun yang mempunyai ketertarikan untuk menyeburkan diri ke industri kreatif namun belum ada pengalaman, dummy project bisa menjadi solusi awal kalian untuk mendapatkan pekerjaan.

Tapi bagaimana cara membuat dummy project?

Tapi bagaimana cara membuat dummy project? Nah, inilah tantangan pertama yang akan dihadapi. Mungkin beberapa dari kalian juga bertanya-tanya tentang bagaimana bentuk dari si dummy project itu?

Sebagai seseorang yang akan berkecimpung di bidang kekreatifan, kita tidak akan hanya dituntut untuk kreatif, namun juga harus piawai dalam memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini. Jika memang memiliki niat dan tekad yang besar, tentunya kalian pasti bisa menemukan cara terbaik dalam menyelesaikan tantangan pertama ini.

Sesuaikan saja dummy project yang kalian hendak buat dengan bidang kreatif yang akan kalian tuju. Misalnya, jika kalian ingin bekerja sebagai Copywriter, kalian bisa mempelajari dan menganalisa beberapa bentuk iklan terlebih pada teksnya. Sebab Copywriter umumnya bekerja membuat teks singkat yang persuasif.

Jika sudah berhasil menyelesaikan tantangan tersebut, inilah langkah berikutnya

Jika kalian sudah berhasil menyelesaikan tantangan tersebut, langkah berikutnya yang bisa dilakukan adalah mempublikasikan hasil karya. Baiknya hasil kerja itu dipublikasi di LinkedIn, karena di sana banyak recruiter yang mencari kandidat untuk mengisi posisi yang sedang dibutuhkan di perusahaan mereka. Jadi selain memiliki portofolio kalian juga perlu mengoptimalkan akun LinkedIn, agar dapat menarik para recruiter.

Percaya atau tidak, hal yang saya tuliskan di atas juga merupakan hal yang telah saya lakukan sebelumnya hingga saya bisa berada pada pekerjaan saya saat ini. 

Jadi, lulusan Sastra Indonesia kerja apa? Untuk kalian yang masih dilanda kegalauan perihal ini, semoga semesta menunjukkan jalannya dan kalian segera menemukan jawabannya. Tetap semangat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun