Seusai Gayatri menyelesaikan ucapannya, ia terjun dari bukit itu. Dalam sekejap ia hilang bagai dimakan angin, tidak jatuh dan tidak pula terlihat tubuh atau bayangannya. Tak lama setelahnya, Abimana menyusul, ia ikut terjun dari bukit Dayie. Dan hal yang sama juga terjadi padanya. Mereka lenyap bagai kapas yang terbang di udara.
Semenjak peristiwa pagi itu, orang-orang lebih mengenal Bukit Dayie sebagai Bukit Rumi. Kata 'Rumi' yang diambil dari nama belakang Gayatri Rumi, yang mereka artikan sebagai daya tarik yang terkutuk. Dan bagi siapa saja yang ditemukan mengadakan sumbang pati, maka akan diarak penduduk setempat untuk dilemparkan raganya ke Bukit Rumi ini. Konon hal tersebut mereka percayai sebagai cara menolak limpahan malapetaka di Desa Karitha, serta untuk menghindari kehidupan Gayatri dan Abimana yang baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H