Mohon tunggu...
Puspa Agustin
Puspa Agustin Mohon Tunggu... Penulis - Penulis - Sastra Indonesia

Seseorang yang memiliki ketertarikan pada bidang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Belanja Online

29 Juni 2023   20:56 Diperbarui: 30 Juni 2023   21:30 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: perempuan dan mainannya. (Sumber gambar: Pixabay.com/RingoStudio)

Ayu yakin belanja online setiap minggu bukanlah sebuah gaya hidup yang mengarah pada hedonisme. 

Dia hanya selalu mencoba memenuhi kebutuhan hariannya saja, seperti pada tiga minggu yang lalu ia dengan sengaja memesan tali tambang karena tali jemuran di rumahnya mulai lapuk. 

Kemudian dua minggu yang lalu, Ayu memesan satu set pisau dapur, lumayan nih promo 12:12, katanya. 

Dan minggu lalu, Ayu memesan baju koki untuk melengkapi aksinya di dapur, aku ingin menjadi koki yang sempurna, walaupun sejauh ini hanya satu menu yang bisaku buat namun penampilanku harus tetap meyakinkan, katanya. 

Ia membeli baju koki yang mirip dengan milik Anthony Bourdain, seorang koki selebriti, pengarang, dan juga tokoh televisi Amerika Serikat. 

Anthony juga merupakan salah satu koki paling berpengaruh di dunia. Ayu sangat mengidolakannya, dia pernah berkata, suatu saat aku akan mengikuti jejaknya. 

Untuk mendukung tekatnya, minggu ini ia memesan beberapa buku resep masak seperti buku The Science of Cooking, Cook Dine Repeat, A Sweet Taste Of History, dan The Best Beef Recipes. 

***

Jeritan Ayu sangat nyaring dan berpotensi untuk membuat tetangga kanan kirinya keluar rumah menghampiri Ayu. 

Namun hari itu hari minggu di akhir tahun, hari di mana para keluarga bahagia tentu pastinya sedang berlibur bersama hendak merayakan pergantian tahun, hal tersebut dapat dipastikan dari kosongnya garasi-garasi rumah di sekitaran tempat Ayu tinggal. 

Siang itu, paket buku resep masak Ayu datang. Namun ketika dibuka, Ayu malah mendapati seekor kucing dengan beberapa luka sayatan di lehernya. Kucing tersebut sudah mati. Tapi sepertinya masih sangat baru, karena tidak tercium bau bangkainya. 

Kejadian ini sontak saja membuat Ayu bergidik, teriak histeris, dan sangat terkejut sebab ini kali pertamanya ia mendapati hal demikian. 

Ia juga sangat sedih, ia teringat dengan Sugar, kucing ras sphynx kesayangannya. Ia berpikir, manusia mana yang sangat tega membunuh kucing seperti ini. 

Ayu langsung membawa bangkai kucing tersebut ke halaman belakang rumahnya untuk dikubur. Setelah itu, ia bergegas ke kamar Sugar, dan melegakan sekali melihat Sugar yang sedang santai memakan royal canin sphynx di tempatnya.

***

"Aku kepikiran banget, apa itu sebuah pesan untuk aku, La?" tanya Ayu pada Lala, teman kantornya yang sedang berbincang dengannya melalui sambungan telepon.

"Bagaimana kalau hanya kebetulan saja, Yu? Bisa saja ada anak kecil nakal di kompleks perumahan kamu yang usil." Begitu Lala mencoba menenangkan dan mengalihkan pikiran Ayu.

Lala terus mengalihkan pikiran Ayu yang masih sangat paranoid terhadap kejadian tadi siang. Hingga pada akhirnya Ayu menutup telepon dengan pembicaraan akhir yang menurutnya makin tidak masuk akal. Barangkali itu kucing mainan Yu, kamu bilang tidak berbau' kan?, begitu kata Lala. 

***

Dua hari setelah tahun baru, rumah Ayu dilingkari garis polisi. Ayu ditemukan mati bunuh diri memenggal kepalanya. 

Mayatnya ditemukan di halaman belakang dengan ia yang mengenakan pakaian koki yang dipesannya pada sekitar dua atau tiga minggu yang lalu, serta bersamaan juga dengan beberapa bangkai kucing yang sengaja diikat menggantung di tali tambang jemuran miliknya. 

Beberapa di antaranya adalah kucing-kucing kampung yang sering ia beri makan di halaman rumah. Dan salah satunya adalah Sugar, kucing peliharaannya sendiri. 

Ada juga kucing yang sebelumnya ia sebut-sebut sebagai sebuah pesan, yang ternyata itu adalah kucing pertama yang ia bunuh di halaman belakang. 

Saya baru sadar, CCTV dapur rumah saya ternyata mengarah ke halaman belakang rumah almarhumah, saya baru saja melihat rekaman Ayu yang sedang menyayat kucing-kucing kampung yang setiap sore ia beri makan, begitu kesaksian kepala keluarga yang tinggal di kiri rumah Ayu pada hari ketiga setelah jenazah di kebumikan.

Ketika polisi olah TKP, terdapat beberapa barang bukti yang menunjukan teka-teki dari kematian Ayu. Seperti satu set pisau dapur yang disinyalir sebagai alat penyayat kucing-kucing sekaligus untuk memenggal kepalanya sendiri. 

Bukan hanya itu, di rumah tersebut juga ditemukan petunjuk yang diasumsikan menjadi motif kematian dari seorang gadis yang mengidolakan koki selebriti Amerika Serikat ini. Salah satunya terdapat potongan surat kabar tentang kematian Anthony Bourdain akibat bunuh diri. 

"Dia beberapa kali bicara soal perjuangannya melawan depresi. Saya sedih mendengar itu (depresi) mengambil (nyawanya), ketika dia masih punya banyak hal untuk dibagi," begitu isi dalam potongan surat kabar tersebut yang dikutip dari pernyataan aktor gaek George Takei.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun