Mohon tunggu...
Puspa Agustin
Puspa Agustin Mohon Tunggu... Penulis - Penulis - Sastra Indonesia

Seseorang yang memiliki ketertarikan pada bidang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Belanja Online

29 Juni 2023   20:56 Diperbarui: 30 Juni 2023   21:30 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: perempuan dan mainannya. (Sumber gambar: Pixabay.com/RingoStudio)

Siang itu, paket buku resep masak Ayu datang. Namun ketika dibuka, Ayu malah mendapati seekor kucing dengan beberapa luka sayatan di lehernya. Kucing tersebut sudah mati. Tapi sepertinya masih sangat baru, karena tidak tercium bau bangkainya. 

Kejadian ini sontak saja membuat Ayu bergidik, teriak histeris, dan sangat terkejut sebab ini kali pertamanya ia mendapati hal demikian. 

Ia juga sangat sedih, ia teringat dengan Sugar, kucing ras sphynx kesayangannya. Ia berpikir, manusia mana yang sangat tega membunuh kucing seperti ini. 

Ayu langsung membawa bangkai kucing tersebut ke halaman belakang rumahnya untuk dikubur. Setelah itu, ia bergegas ke kamar Sugar, dan melegakan sekali melihat Sugar yang sedang santai memakan royal canin sphynx di tempatnya.

***

"Aku kepikiran banget, apa itu sebuah pesan untuk aku, La?" tanya Ayu pada Lala, teman kantornya yang sedang berbincang dengannya melalui sambungan telepon.

"Bagaimana kalau hanya kebetulan saja, Yu? Bisa saja ada anak kecil nakal di kompleks perumahan kamu yang usil." Begitu Lala mencoba menenangkan dan mengalihkan pikiran Ayu.

Lala terus mengalihkan pikiran Ayu yang masih sangat paranoid terhadap kejadian tadi siang. Hingga pada akhirnya Ayu menutup telepon dengan pembicaraan akhir yang menurutnya makin tidak masuk akal. Barangkali itu kucing mainan Yu, kamu bilang tidak berbau' kan?, begitu kata Lala. 

***

Dua hari setelah tahun baru, rumah Ayu dilingkari garis polisi. Ayu ditemukan mati bunuh diri memenggal kepalanya. 

Mayatnya ditemukan di halaman belakang dengan ia yang mengenakan pakaian koki yang dipesannya pada sekitar dua atau tiga minggu yang lalu, serta bersamaan juga dengan beberapa bangkai kucing yang sengaja diikat menggantung di tali tambang jemuran miliknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun