Mohon tunggu...
mister online
mister online Mohon Tunggu... -

Mengharapkan kinerja dan hasil dapat sejalan dengan kerja keras serta doa.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Menengok Keberanian Kopassus Terobos Medan Erupsi Gunung Kelud

21 Februari 2014   05:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:37 1181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Keberanian dan kekuatan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sudah terkenal di seluruh Indonesia, termasuk dalam misi dan target mulianya. Sudah terkenal, keberanian dan kekuatan Kopassus dalam menjalankan misi-misi mulia, terkait penyelamatan korban bencana alam. Tak dapat dipungkiri, Kopassus merupakan pasukan elit, yang dikerahkan untuk melakukan evakuasi korban erupsi Gunung Kelud.

Grup II Kandang Menjangan Kopassus jalankan misi penyelamatan, dengan menerobos abu vulkanik yang masih terasa panasnya, dan keberanian itu diterpa dengan latihan tempur yang dilakukan secara terus menerus, dan berkelanjutan.

Untuk melihat bagaimana terpaan yang kuat selama latihan tempur, mari kita lihat pernyataan dalam Iwan Santosa & E.A. Natanegara, halaman 33-34 (2009) dalam bukunya Kopassus untuk Indonesia, menjelaskan tentang Kopassus. Bertempur tanpa rasa takut tetapi tidak nekad, merangkul namun waspada, mendamaikan kubu yang berseteru dengan menghargai perbedaan, itulah sosok Prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI-AD. Sampai saat ini, portofolio Kopassus sangat beragam mulai dari memadamkan pemberontakan di dalam negeri, berlatih dengan mitra asing di manca negara dan Indonesia hingga ikut menjaga dan mendamaikan perseteruan internasional di bawah panji Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Kopassus adalah satuan unik. Kesetaraan dan kebersamaan menjadi landasan seorang Prajurit Kopassus yang tidak dimiliki satuan lain TNI. Seorang perwira bisa saja dihukum seorang pelatih dengan pangkat lebih rendah saat latihan. Ketaatan dan kepatuhan saat berlatih adalah sabda suci yang tidak bisa ditawar oleh pangkat atau status sosial apa pun.

Kebersamaan ini adalah suatu konsep yang sama sekali tidak asing buat Prajurit Kopassus. Dari yang pangkatnya tinggi sampai yang paling rendah sekali pun pasti pernah mengalami saat-saat kebersamaan. “Itu didapat dari latihan yang sama-sama menderita. Saya pernah suatu waktu makan dari satu tempat makan dibagi bertiga dengan sersan. Itu bukan hal aneh. Itu biasa. Kalau orang tidak pernah merasakan itu, mereka tidak akan sayang pada rekannya,” kata Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo dengan santai menjelaskan lebih jauh mengenai kebersamaan sebagai salah satu karakter Prajurit Kopassus.

“Prajurit dari kesatuan lain sering keheranan kalau melihat hubungan Perwira dan Prajurit Kopassus saat berpatroli di dalam rimba di daerah pertempuran. Prajurit dan perwira tidak dipisahkan hubungan kepangkatan yang kaku. Prajurit hingga jenderal di Kopassus ditempa dengan latihan dasar dan pendidikan yang sama. Semua didasari oleh persaudaraan untuk mencapai hasil bersama,” kata Letkol Farid Makruf, Kepala Staf Pribadi Danjen Kopassus di Jakarta.

Kopassus juga tidak bergerak dalam unit besar. Layaknya pasukan elit yang ada di dunia, moto ‘cepat, senyap dan mematikan’ (swift, silent and deadly) adalah patokan dasar bagi Kopassus. Janji Kopassus diantaranya adalah (1) Saya berjanji bahwa saya akan tetap setia dan menepati janji dan jiwa Sapta Marga. (2) Saya berjanji bahwa saya akan memegang teguh dan tetap berpedoman pada sumpah prajurit. (3) Saya berjanji bahwa saya akan menjunjung tinggi dan mempertahankan derajat, nama, kehormatan dan jiwa Kesatuan Para Komando pada setiap saat, tempat dan keadaan bagaimanapun.

Inilah mengapa Kopassus, yang merupakan pasukan elit TNI Angkatan Darat menerobos dibagian terdepan dalam melakukan evakuasi korban dan masyarakat ketika terjadi erupsi Gunung Kelud.

Seperti halnya saat evakuasi erupsi Gunung Merapi, korps Baret Merah itu juga mengerahkan kendaraan khusus Hagglunds untuk evakuasi di daerah yang tidak tersentuh kendaraan biasa.

Pelepasan 25 personel Kopassus ke Gunung Kelud itu dipimpin Danjen Kopassus Mayjen Agus Sutomo di Markas Kopassus Grup-2 Kandang Menjangan, Kartasura, Sukoharjo, Jumat (14/02/2014). Rombongan pertama yang dikirim adalah pasukan yang terdiri dari dokter dan tim medis.

"Pasukan pertama yang dikirim terdapat 25 personel. Pasukan itu membawa sejumlah paket obat-obatan dan masker untuk diberikan kepada para korban letusan Gunung Kelud," kata Mayjen Agus di Markas Kopassus Grup-2 Kandang Menjangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun