Yayasan Pusaka Indonesia (YPI) menolak dengan tegas Pameran World Tobacco Process and Machinery (WTPM) yang merupakan Pameran Industri Tembakau Dunia yang dilaksanakan di Jakarta Internanational Expo Centre (JIExpo) Jakarta pada tanggal 28 April 2016 lalu.
WTPM yang akan memamerkan mesin-mesin pembuat rokok secara otomatis berkelas dunia dikhawatirkan akan menambah jumlah produksi rokok di Indonesia dan menggantikan para pelinting rokok dengan tangan. Bila jumlah rokok meningkat dikhawatirkan jumlah perokok juga akan meningkat drastis.
Koordinator Pengendalian Tembakau Yayasan Pusaka Indonesia OK Syahputra Harianda mengatakan kegiatan ini merupakan topeng para industri rokok, walaupun hanya sebatas pameran mesin pembuat rokok, justru akan mendorong dan menkampanyekan budaya rokok.
“Kita merasa khawatir pameran ini akan menyampaikan pesan yang salah, lagi pula di dunia internasional, industry tembakau adalah industri yang cenderung dikucilkan dan tidak mendapatkan tempat untuk melakukan pameran bertaraf internasional” ungkap OK Syahputra.
“Pemerintah Pusat dan Pemerintah DKI harus secara tegas menolak dan membatalkan pelaksanaan pameran ini” tegasnya
Dari sisi kebijakanpun kegiatan ini sudah mencederai komitmen Gubernur DKI Jakarta karena sangat bertentangan dengan Pergub No.50 Tahun 2012 dan peraturan yang berkaitan dengan Kawan Tanpa Rokok.
Seperti diketahui kegiatan serupa juga pernah dilakukan di Indonesia pada tahun 2012 dan tahun 2014, dengan kegiatan world Tobacco Asia 2012 di Jakarta, dengan menuai berbagi protes dari mahasiswa dan aktivis yang peduli kesehatan masyarakat panitia pelaksana berjanj tidak akan kembali ke Indonesia untuk melakukan kegiatan yang sama.
Namun pada tahun 2014, lagi-lagi mereka datang, Indonesia menjadi target industri rokok internasional untuk menyelengarakan pameran yang bertajuk “Inter-tabcAsia” yang diselengarakan di Bali, namun berkat perjuangan para aktivis yang peduli pada kesehatan pameran tersebut pada akhir dibatalkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H