Dari sisi operasional di bandara, banyak masyarakat yang mengeluhkan kerepotan dalam pemeriksaan powerbank penumpang. Pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas bandara selama ini hanya secara visual saja, sedangkan banyak pula powerbank yang tidak memiliki keterangan kapasitas yang tertulis di permukaan, mungkin juga keterangan hanya berbentuk stiker yang mudah copot  atau tulisan yang sudah pudar bahkan hilang.Â
Penumpang mau tidak mau harus merelakan powerbank nya untuk disita petugas dengan alasan untuk keselamatan hanya karena powerbank nya tidak dapat diidentifikasi. Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan fasilitas power tester bagi petugas bandara untuk memudahkan identifikasi kapasitas powerbank yang akan dibawa ke dalam pesawat. Lebih baik lagi jika pemerintah juga menyediakan fasilitas power tester bagi penumpang yang tersedia gratis di booth-booth sebelum pemeriksaan oleh petugas sehingga akan lebih memudahkan dalam proses pemeriksaan bagasi dan dapat menumbuhkan kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya identifikasi powerbank yang mereka miliki untuk keselamatan penerbangan.
Sebelum pemerintah memberlakukan kebijakan ini, seharusnya pemerintah sudah dapat melakukan forecasting atau memprediksi hal-hal yang dapat terjadi pada saat pembuatan perencanaan kebijakan (policy planning) serta melaksanakan sosialisasi serta pemenuhan fasilitas segera setelah kebijakan ini dipublikasikan. Mengingat bagi hampir seluruh masyarakat, powerbank sudah merupakan barang yang wajib yang perlu dibawa dalam bepergian. Pemerintah jangan hanya semata-mata mempublikasikan kebijakan tanpa adanya perencanaan yang baik, serta sosialisasi yang menyeluruh kepada masyarakat.
 (Penulis: Andhini Hajar Sukmarini | Reviewer: Erna Irawati, Juli 2018, PUSAKA)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H