Saya memulai menjadi dosen Teologi pada tahun 2004 setelah selesai kuliah master of Divinity di institut Injil Indonesia batu Jawa Timur. Sebelumnya saya pelayanan di salah satu gereja injili di Kalimantan Barat dari tahun 1996-2000.
Dengan modal ilmu pengetahuan teologi dan juga kelengkapan ijasah saya mulai mengajar di salah satu STT terbaik di sumatera Utara. Oleh wakil ketua 1 bidang akademik saya dipercayakan untuk mengajar beberapa mata kuliah diantaranya bahasa Yunani dan Ibrani.
Sesuai peraturan pemerintah maka pada tahun 2006 saya kembali kuliah program magister teologi dan lulus 2008. Tahun 2011 saya ikut ujian negara untuk memperoleh ijazah negara magister teologi dengan konsentrasi teologi.
Panggilan untuk menjadi dosen Teologi itu semakin dimatangkan oleh Tuhan yang adalah guru Agung bagi saya. Tahun 2021 saya kembali kuliah di program doktor teologi dan saat ini sedang menyelesaikan kuliah tersebut.
Seringkali menjadi pertanyaan besar bagi saya secara pribadi, apa upah dengan menjadi dosen Teologi itu? Â Upah terbesar yang saya dapatkan adalah dapat menjadi murid Tuhan dan saya dapat menceritakan itu kepada banyak orang. Â Orang berkata upahmu besar di sorga.
Kesukaan tersendiri bagi saya adalah dapat mengajar pemuda pemudi yang rindu belajar teologi, belajar mengenal Tuhan dan akhirnya menjadi murid Tuhan.
Tujuan kuliah teologi adalah adanya perubahan hidup dari pemuda pemudi yang kuliah teologi itu. Â Minimal mengalami perubahan secara kognitif, afektif dan psikomotorik. Â Selain itu Juga pemuda pemudi yang kuliah teologi memiliki IQ, EQ dan SQ yangÂ
baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H