Mohon tunggu...
Purwoko Agung Nugroho
Purwoko Agung Nugroho Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendeta

Saya seorang pembelajar yang ingin terus belajar di sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Nature

Air dan Lingkungan Hidup

13 Januari 2024   21:35 Diperbarui: 13 Januari 2024   21:37 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuhan menciptakan alam semesta ini lengkap dengan ketersediaan air karena Tuhan mengerti akan kebutuhan manusia. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Apabila manusia kekurangan air maka akan terjadi dehidrasi.

Dalam perjalanan hidup manusia air telah mengalami defisit yang besar sehingga di beberapa daerah mengalami kekurangan air. Mengapa hal ini dapat terjadi? Karena telah terjadi kerusakan lingkungan hidup. Manusia dengan membabi buta telah membabat hutan, padahal hutan adalah sumber air. Akhirnya terjadi kerusakan pada lingkungan hidup.

Akibat manusia telah merusak lingkungan hidup maka telah terjadi bencana banjir, tanah longsor, kekeringan di mana mana. Yang terjadi adalah manusia menjadi menderita akibat ulahnya sendiri. Manusia menjadi sengsara. Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa. Tuhan mengijinkan air pahit ada di tengah tengah manusia. Tujuannya agar manusia senantiasa ingat akan kemahakuasaan Tuhan dan Tuhan dapat mengubah air yang pahit menjadi manis. Manusia perlu ingat akan kebaikan Tuhan.

Marilah kita menjaga lingkungan hidup kita dengan memelihara hutan, menanam hutan kembali dan menggunakan air dengan penuh tanggung jawab.   Air adalah kebutuhan utama setiap manusia. 

Jagalah akan kebutuhan dan kelangsungan air sehingga air tetap dapat mengalir dengan lancar dan kualitas air tetap terjaga dan kebutuhan setiap orang akan air tetap terpenuhi.

 sumber gambar : pexels.com
 sumber gambar : pexels.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun