Mohon tunggu...
Purwoko Agung Nugroho
Purwoko Agung Nugroho Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendeta

Saya seorang pembelajar yang ingin terus belajar di sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Langgengnya Pernikahan

5 Januari 2024   06:45 Diperbarui: 5 Januari 2024   06:51 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pexels.com

Tuhan sudah menggariskan seorang laki laki akan menikah dengan seorang perempuan. Yeah, pernikahan monogami. Salah satu tujuan pernikahan adalah untuk beranak cucu. Firman Allah menuliskan beranak cucu dan penuhilah bumi.

 sumber gambar: pexels.com
 sumber gambar: pexels.com

Selain daripada itu, Allah menghadirkan pernikahan monogami di bumi ini untuk mengelola dan mengusahakan bumi untuk kesejahteraan masyarakat.

Tapi pada realitanya ada pernikahan yang gagal dan berujung pada perceraian. Ada banyak alasan yang dikemukakan ketika suami-istri bercerai, yaitu sudah tidak ada kecocokan lagi, komunikasi yang tidak lancar dan masalah ekonomi.

Lalu apa dampak dari perceraian itu? Yang pasti suami istri tidak ada ikatan pernikahan lagi, anak anak banyak yang kacau kehidupannya karena telah kehilangan figur dari orang tuanya yang bercerai itu, silahturahmi keluarga besar terputus.

Firman Allah menuliskan bahwa apa yang telah dipersatukan oleh Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia. Kalau ada bibit perceraian, usahakan untuk mencari jalan keluar dan berusaha mempertahankan pernikahannya itu. Dapat datang ke rohaniawan untuk meminta nasihat agar pernikahannya tidak bubar. Bisa juga datang ke konselor pernikahan dan meminta nasihat agar pernikahannya tidak selesai lebih dini. Ingatlah bahwa perceraian itu tidak dikehendaki oleh Allah.

Usahakan untuk mempertahankan pernikahan monogami sampai maut memisahkan. Nikmatilah pernikahan itu dengan terus mendapatkan bimbingan dari Allah melalui rohaniawan dan konselor pernikahan. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun