Tentunya setiap keluarga merindukan adanya keharmonisan dalam keluarganya.
Profesor Singgih Gunarsa mendefinisikan keharmonisan keluarga adalah setiap anggota dalam keluarga merasakan adanya kedamaian dan ketenangan yang ditandai dengan berkurangnya konflik, pertengkaran dalam keluarga.
Tapi sangat disayangkan ada keluarga yang belum dapat mewujudkan impian menjadi keluarga yang harmonis. Bisa jadi karena belum dikikisnya ego masing masing dalam keluarga.
Lalu bagaimana menciptakan keluarga yang harmonis itu? Apakah itu hanya sekedar teori belaka? Ataukah dapat diwujudkan secara praktis keluarga yang harmonis itu? Kami telah berumah tangga selama dua puluh delapan tahun mau memberikan kiat-kiat menjadi keluarga yang harmonis itu. Mau? Mari ikuti terus tulisan saya ini.
Pertama, adanya sikap keterbukaan dalam keluarga. Contoh praktis mengenai keterbukaan dalam keluarga adalah berhubungan dengan keuangan atau pendapatan. Kedua, adanya komunikasi yang baik dalam keluarga. Dalam Komunikasi itu berkenaan dengan 3 hal yaitu berita, pemberi berita dan penerima berita. Bila berita itu disampaikan dengan baik oleh pemberi berita maka akan diterima dengan baik oleh penerima berita. Ketiga, Kasih sayang. Setiap orang sangat memerlukan kasih. Kasih dalam artian kasih persahabatan, kasih antara suami istri dan orang tua kepada anak anak serta anak anak kepada orang tua dan kasih kepada Tuhan. Ada sebuah lagu kemesraan kini janganlah cepat berlalu. Untuk itu diperlukan adanya quality time di tengah tengah keluarga. Â Â
Menjadi keluarga yang harmonis itu mudah sekali untuk mewujudkannya asalkan ada kemauan pasti akan terwujud. Karena dalam keluarga yang harmonis ada berkat Tuhan yang besar, salah satu berkat Tuhan itu adalah anak anaknya akan perkasa di bumi.
