Mohon tunggu...
PURWATMA PURWATMA
PURWATMA PURWATMA Mohon Tunggu... -

mensyukuri anugrah Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mandiri

22 Juni 2014   03:40 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:51 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

dalam ajaran agama, Nabi pernah mengisyaratkan dengan bahsaa yang halus. setelah perang badar selesai : "perang kecil telah selesai, dan sekarang menghadapi perang besar".

perang besar ini adalah hawa nafsu yang mungkin timbul. bila ini tidak terkendalikan, maka nafsu balas dendam akan muncul. waktu kafir Makkah kalah, Nabi memeluk mereka dengan cinta kasih dan melupakan yang telah terjadi. sehingga mereka kagum dan menjadi pengikut nabi, menerima Islam sebagai agamanya. inilah mungkin yang dimaksud bahwa hawa nafsu mengalahkan dendam lebih berat dari perang.

Meskipun ajaran di atas untuk taruna AIP, sebenarnya baik jika diterapkan untuk pendidikan putra kita, agar dapat mandiri tidak tergantung dan menggantungkan diri pada orang lain. Mandiri artinya berdiri sendiri tanpa mengharapkan bantuan orang lain. Mandiri tidak berarti egois, sebab dalam mandiri justru ada dorongan untuk dan kepada orang lain. keempat doktrin itu tidak ada satupun yang mementingkan diri sendiri. namun tetap bermanfaat untuk masyarakat sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun