Perlu pengalaman
Konon untuk menjadi pemimpin yang 'tanggap' memerlukan pengalaman ragam hidup, kasih sayang, obyektivitas, kehalusan rasa, sehingga dalam mendengar dan melihat tidak hanya kesan kuat yang tertangkap, tetapi juga yang kecil dan halus terdengar jelas. Mendengarkan bagi pemimpin yang 'tanggap' adalah mendengarkan suara musik 'stereo'. Tidak hanya nada keras dan amplitudo besar terdengar, tetapi nada yang halus pun tidak terlewatkan. Namun intisari 'tanggap' adalah tajamnya getaran kemanusiaan. Sehingga, meskipun teknologi sepesat roket ke bulan, kemanusiaan tetap menempati urutan utama. Manusia adalah manusia, bukan mesin. Sehingga kehalusan kemanusiaan tetap dituntut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H