Mohon tunggu...
Purwa nur alam
Purwa nur alam Mohon Tunggu... Teknisi - wirausaha

Saya Purwa Nur Alam. pekerjaan, karyawan swasta hobi bikin kue, merawat tanaman, bidang yang diminati bakery. pendidikan non formal, keahlian dan pengalaman : - 2 minggu. pelatihan dasar bakery, oleh Chef Mr Dannis dari Zelandia. di prakarsaioleh Bread.co Bakery - 3 bulan pelatihan intensif bakery dari B&B Consult & Training bakery Singapura, oleh Chef Mr Kant - pelatihan cake dari R&D konsultan Holland Bakery - pelatihan roti, nyonya Liem - 1 tahun pelatihan cake & bakery, Kant Consult & Training pengalaman. - kapten / koordinator Chef bakery Bread.co - membuka kursus & private cake, Bakery & pastry - pemilik usaha Cake kang Purwa ( produk soft bread )

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kebun Mungilku

30 April 2023   13:02 Diperbarui: 30 April 2023   13:09 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karya : Purwa Nur Alam

 

Selepas shalat shubuh di masjid

kakiku melangkah menapaki anak tangga menurun

santai langkahku

menikmati setiap hembusan angin pagi

menyisir rerumputan yang basah berembun

 

Kuhirup udara panjang

setiap kali hembusan angin kearahku

perlahan kuhembuskan kembali

berkali-kali kulakukan sambil berjalan pulang

energinya mungkin tidak sekuat olahragawan pernafasan

tapi aku merasakan kesejukan meresap kedalam tubuhku.

 

Selangkah kedepan

tampak dihadapan kebun mungilku

berjajar rapih menyambut berseri

seolah menyapa kehadiranku

kebun seuprit segar ceria

daun-daun hijau pekat berkilau

terkena sinar lampu jalan

memberiku segudang kebahagiaan atas kesegaran tanamanku.

 

Orang-orang merasa tahu diriku'

mungkin mencoba membuka pikiranku

untuk mengharapkan tanaman berbakti kepadaku

hahaha.....

tidak heran'

mungkin aku berbeda dari kebanyakan

tidak banyak harapan apalagi menggebu-gebu

akan datang saatnya berbakti dikemudian hari.

 

Senang menanam sedari kecil

petik buah di pohon sendiri sudah biasa

tapi tetap istimewa

kebun mungilku masih bayi

didepan rumah

agar mudah merawatnya.

 

Aku merawatnya tidak seperti malika

memperlakukan seperti merawat anak

tidak seperti itu,

yang penting terjadi chemistry

energiku dan energi tanamanku terhubung.

 

Banyak hal baru yang kupelajari

beberapa tahun ini terkait tanaman

bahkan datang beriringan hobiku yang lain

berjalan menyelaraskan.

 

Kebun mungilku masih bayi

di halaman rumah

seperti biasanya seperti dulu

setiap saat

kesegaran, keindahan dan kebahagiaan

aku dapatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun