Tetesan Berkah
Jutaan tetesan menimpa atap seng garasi,Â
Tak terdengar panggilan manja sang Isteri
Untuk segera sarapan pagi
Guna memberikan asupan gizi agar siang tetap berenergiÂ
Kuda jepang mendadak mati
Seperti biasa terkena serangan busi
Tak mau jalan melihat diluar hujan membanjiri bumi
Terpaksa harus bongkar sendiri,Â
Bengkel tak ada yang buka
Karena masih terlalu pagi
Sabar dan selalu urut dada agar mawas diri
Ikhlas bertugas demi anak negeri
Tak seorangpun yang berani menembus hujan
Begitu deras bak gelombang lautan
Menggiring pemotor untuk segera ambil keputusan
Berteduh agar selamat diperjalanan.
Waru, 22 Mei 23