Mohon tunggu...
Purwanto Yakub
Purwanto Yakub Mohon Tunggu... Guru - PNS (Penulis)

Puwanto, lahir di Blitar, seorang yang pantang menyerah, senang dengan tantangan, suka menulis dan membaca, dan terus berusaha berkarya. Anak 5 tiga yang masih kuliah. kegiatan sehari hari menjadi kepala sekolah spesialis daerah pedalaman, karena selalu bertugas di darah pinggiran. Hoby bermain musik, olah raga dan menyanyi(dulu). JUJUR adalah moto hidup. Selalu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mawar Kenanga Kantil

17 Maret 2023   19:45 Diperbarui: 17 Maret 2023   19:54 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mawar Kenanga Kantil

Oleh : Purwanto Yakub

Kembang setaman yang tak tergerus zaman.

Sebagai budaya bangsa yang selalu bersama 

Tidak tua tidak muda pasti mengenal nya.

Walau sejatinya tak banyak yang tahu makna 

Kehidupannya terus berjalan selalu ingin nampak tujuan.

Kembang selalu menjadi perlambang.

Begitu juga warnanya yang elok menawan 

Menjadi bagian dari rasa dan ungkapan 

Mawar bemakna kehidupan yang beraneka warna (mawarno warno Bhs Jawa) 

Ada kaya,  ada  yang tiada apa apa 

Ada yang makrifat ada pula yang tak tahu adat 

Semua jelas terlihat. Bukan hanya tersirat

Kenanga bermakna apapun boleh kau lakukan (Bhs Jawa, kena ngono kena ngene)

Karena kehidupan telah diberi pilihan.

Jalan baik boleh kekanan, tidak baikpun boleh jadi pilihan.

Manusia diberi akal Budi tuk memilih mana yang sesuai.

Karena pilihan kan punya konsekuensi 

Selanjutnya hati sebagai sang penentu

Agar jiwa raga bisa bersatu

Harapan hidup tak banyak rintangan

Hanya bisa berserah. dan jangan mengatur Tuhan.

Kantil bemakna berserah (Bhs Jawa Kanti Lillahita'ala)

Segala titah tercatat sudah 

Buku besar terbingkai indah. Menata catatan setiap langkah

Manusia sebagai makhluk lemah 

Hanya berharap berkah yang melimpah.

Jum'at, 17 Maret 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun