Mohon tunggu...
Purwanti Asih Anna Levi
Purwanti Asih Anna Levi Mohon Tunggu... Sekretaris - Seorang perempuan yang suka menulis :)

Lulusan Program Magister Lingkungan dan Perkotaan (PMLP) UNIKA Soegijapranata Semarang dan sedang belajar menulis yang baik :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kemandirian Ekonomi Perempuan untuk Mencegah Kekerasan Berbasis Gender

3 November 2021   10:45 Diperbarui: 8 November 2021   11:23 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perempuan pelaku UMKM memiliki beragam tantangan. 

Di era pandemi Covid-19, perempuan dituntut untuk menguasai teknologi untuk dapat mengembangkan usaha. Namun demikian sebagian besar perempuan pelaku UMKM belum memiliki kemampuan digitalisasi untuk mengembangkan usaha mereka. 

Sehingga menjadi tugas kita bersama untuk membantu mereka melalui literasi pengembangan usaha berbasis digital dan edukasi kewirausahaan (Perempuan Pelaku UMKM di Tengah Pandemi COVID-19: Ayo Bangkit! - Filantropi Tanggap COVID-19 (covid19filantropi.id)).

Perempuan selain harus memiliki pikiran terbuka juga harus diberikan pembekalan capacity building sehingga memiliki keterampilan-keterampilan baru yang diperlukan untuk menjawab tantangan jaman, termasuk kemampuan untuk melek terhadap teknologi (Perempuan Mandiri Harus Berkompeten | Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (kemenkopmk.go.id)).

Di sinilah tanggung jawab pemerintah dan stakeholders untuk memberikan pelatihan, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat menjadi bekal sehingga mereka lebih memiliki kompetensi dalam melakukan usaha ekonomi. 

Kita harus bersama-sama membangun, memotivasi, dan memperkuat perempuan, khususnya ibu rumah tangga, untuk berani segera membangun usaha guna meningkatkan kemandirian ekonomi keluarganya.

Ketika perempuan dalam keluarga mandiri secara ekonomi, misalnya memiliki penghasilan dari usahanya, maka dia memiliki pengaruh cukup kuat dalam pengambilan keputusan. 

Dengan demikian, perempuan dapat memiliki daya tawar. Ketika perempuan mandiri ekonomi, perempuan dapat mengontrol perekonomian keluarganya bersama dengan kepala keluarga sehingga beban ekonomi keluarga tidak terlalu membebani kepala keluarga (Perlunya Perempuan Mandiri Secara Ekonomi - Lifestyle Bisnis.com).

Kemandirian ekonomi perempuan yang berdampak pada kestabilan ekonomi keluarga dapat menjadi adalah salah satu pintu masuk untuk mencegah kekerasan berbasis gender dalam keluarga, antara lain: 

1) mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, 2) mengakhiri perdagangan manusia, serta 3) mengakhiri kesenjangan ekonomi, yang lebih dikenal dengan sebutan Three Ends.

REFERENSI:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun