Mohon tunggu...
Purwanti Asih Anna Levi
Purwanti Asih Anna Levi Mohon Tunggu... Sekretaris - Seorang perempuan yang suka menulis :)

Lulusan Program Magister Lingkungan dan Perkotaan (PMLP) UNIKA Soegijapranata Semarang dan sedang belajar menulis yang baik :)

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dioles, Dicolok, Disemprot atau Bakar Kemenyan?

12 Maret 2015   16:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:45 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_355242" align="aligncenter" width="375" caption="dok.kaskus.co.id"][/caption]

Obat anti nyamuk sudah menjadi kebutuhan kita sehari-hari. Di malam hari, tanpa obat anti nyamuk kita akan mengalami kesulitan tidur akibat menjadi sasaran gigitan nyamuk. Meskipun sehari-hari kita akrab dengan obat anti nyamuk namun kita sering meremehkan atau malah tidak tahu adanya ancaman yang tersembunyi di balik obat anti nyamuk yang kita gunakan.

Bahan aktif dalam obat anti nyamuk

Semua obat anti nyamuk mengandung bahan aktif insektisida untuk membunuh atau mengusir serangga, baik nyamuk, lalat, kecoa dsb. Ada beberapa bahan kimia yang umum digunakan dalam obat anti nyamuk antara lain:


  • DDVP (dichlorovynil dimetyl phosfat)adalah zat turunan chlorine yang memang telah dilarang dipakai selama puluhan tahun di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Zat ini merupakan racun kelas 1, yaitu berdaya racun paling tinggi. Zat ini berpotensi dapat menyebabkan kerusakan pada syaraf, gangguan pernafasan, jantung, sistem reproduksi dan memicu kanker (karsinogenik).
  • Carbamate propoxur yang telah dilarang penggunaannya di luar negeri karena diduga kuat dapat memicu kanker. Zat ini adalah racun kelas II, yaitu berdaya racun kelas menengah. Senyawa ini dapat menurunkan aktivitas enzim yang berperan pada saraf transmisi dan berpengaruh buruk pada hati dan sistem reproduksi.
  • DEET (diethyl-toluamide) yang biasanya digunakan pada obat anti nyamuk oles. Zat aktif ini bersifat korosif sehingga dapat menyebabkan iritasi kulit, membahayakan kulit yang luka dan selaput lendir tubuh.
  • Bahan kimia lain yang relatif lebih aman antara lain transfluthrin, bioallethrin, d-allethrin, pralethrin dan cyphenothrin. Tetapi efektivitas bahan-bahan kimia ini kurang karena hanya efektif melawan nyamuk Aedes tetapi tidak dapat membunuh nyamuk Culex sp, yaitu nyamuk yang biasa menggigit manusia pada malam hari. Untungnya bahan aktif ini dapat mencegah nyamuk datang karena tidak disukai oleh nyamuk.
  • Bahan-bahan tambahan berupa pewarna, pengawet, pewangi dsb. Pewangi ini berfungsi untuk menutupi bau bahan aktif yang kurang sedap. Bahan-bahan tambahan ini pun menimbulkan efek tidak baik pada kesehatan.


Bagaimana proses racun masuk ke tubuh kita?

Bahan aktif dalam obat anti nyamuk ini dapat mengganggu kesehatan manusia terutama saluran pernapasan dan kulit. Bahan aktif itu akan masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan dan kulit ke dalam peredaran darah dan menyebar ke sistem pernapasan dalam tubuh dan juga sistem susunan saraf pusat (otak). Saluran pernapasan juga dapat terstimulasi sehingga menyebabkan batuk dan juga dapat memicu reaksi alergi pada saluran pernapasan (asma). Selain itu juga dapat menyebabkan iritasi atau reaksi alergi pada kulit.

Dampak senyawa beracun pada aras individu

Dampak dari senyawa beracun pada tubuh masing-masing orang berbeda karena banyak faktor yang mempengaruhi. Bayi dan anak balita lebih rentan terhadap senyawa beracun dari obat anti nyamuk karena organ-organ tubuhnya belum sempurna, daya tahan tubuhnya belum baik, refleks batuknya pun belum baik dsb. Bahkan, bisa lebih berbahaya lagi pada anak yang memiliki alergi pada saluran pernafasan (asma).

Jenis obat anti nyamuk apa yang aman?

Hingga saat ini terus dilakukan penelitian mengenai dampak penggunaan obat anti nyamuk pada kesehatan. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa konsentrasi bahan aktif dalam tiap obat anti nyamuk berbeda-beda demikian juga dengan kadar toksisitasnya. Selain itu juga tergantung pada frekuensi, intensitas, dan kuantitas pemakaiannya.

[caption id="attachment_355244" align="aligncenter" width="349" caption="dok.solusinyanyamuk.com"]

1426147004907699743
1426147004907699743
[/caption]

A.Obat anti nyamuk bakar

Proses pembakaran akan mengurai bahan aktif menjadi senyawa-senyawa lain yang jauh lebih reaktif dari sebelumnya, sehingga jauh lebih berbahaya dampaknya jika masuk ke tubuh melalui pernafasan. Selain itu gas yang dihasilkan bersifat mendesak oksigen sehingga distribusi oksigen dalam ruangan tidak merata dan proporsi kandungan oksigen dalam ruangan juga dapat berkurang.

B.Obat anti nyamuk semprot

Obat anti nyamuk cair (semprot) mengandung bahan aktif yang lebih sedikit karena dalam proses penyemprotannya bahan cair berubah menjadi gas. Namun penggunaan obat anti nyamuk semprot yang berulang kali juga akan meningkatkan kadar bahan aktif.

C.Obat anti nyamuk oles (lotion)

Obat anti nyamuk jenis ini ada yang menggunakan bahan aktif diethyl-toluamide (DEET) yang sifatnya korosif. Bahan aktif itu dapat dengan mudah meresap dan menempel kuat di kulit dan dapat menimbulkan efek mengikis lapisan-lapisan kulit kita. DEET ini sangat mampu mengikis plastik PVC, apalagi kulit kita. Dampaknya sangat tergantung pada daya sensitivitas atau kepekaan kulit kita masing-masing.

D.Obat anti nyamuk elektrik

Seperti halnya pada obat anti nyamuk bakar, proses pemanasan pada obat anti nyamuk jenis ini juga akan mengurai bahan aktifnya menjadi senyawa-senyawa lain berupa gas yang berbahaya jika masuk ke pernafasan. Apalagi obat anti nyamuk elektrik harus digunakan sepanjang malam sehingga selama itu juga udara akan mengandung bahan-bahan aktif.

Dosis menentukan dampak

Semua bahan aktif pada obat anti nyamuk mengandung racun, tidak ada satupun yang benar-benar aman. Hanya dosis yang menentukan bagaimana dampaknya pada tubuh kita. Ini sejalan dengan yang dikatakan oleh Paracelcus (1493-1541), “What is there that is not poison? All things are poison and nothing (is) without poison. Solely, the dose determines that a thing is not a poison“.

***

Anti nyamuk alami

Beberapa alternatif anti nyamuk alami:


  • Menanam tanaman pengusir nyamuk antara lain tapak dara, lavender, kemangi, marigold (bunga tai kotok), daun sirih, kecombrang, serai dan akar wangi. Boleh juga kita mencoba menanam tanaman ini. Kelemahannya, kita belum tahu seberapa tingkat keampuhan tanaman ini. Hal ini masih perlu diteliti, agar kita tahu berapa dosis efektifnya (jumlah tanaman per meter persegi) dan bagaimana cara menata peletakannya secara tepat dst.
  • Tidur memakai kelambu seperti kakek nenek kita pada jaman dulu.
  • Lebih sering mandi karena konon nyamuk tertarik pada bau badan kita yang dipengaruhi oleh bakteri-bakteri yang hidup di kulit kita.
  • Memberi ruang hidup pada predator nyamuk, yaitu cicak cicak di dinding....


[caption id="attachment_355269" align="aligncenter" width="286" caption="dok. beritapost.info dan emovable.blogspot.com"]

1426158968401339428
1426158968401339428
[/caption]


  • Membakar kemenyan karena kemenyan ternyata mengandung insektisida alami. Ini secara turun temurun telah digunakan di Timur Tengah. Di Mesir sejak jaman kuno digunakan untuk fumigasi silo (pengendalian hama di gudang) gandum dan mengusir ngengat gandum. Di Saudi, asap pembakaran kemenyan resin digunakan untuk mengusir nyamuk dan lalat padang pasir. Kalau cara yang ini sih saya ogah coba, takutnya setelah nyamuknya pada minggat malah datang jin tak diundang. Kalau jinnya unyu kayak jinnya Aladin sih gak apa-apa, lha kalau jin wani piro kan bikin keki hihihi....


[caption id="attachment_355272" align="aligncenter" width="222" caption="dok.bagusseven.blogspot.com"]

14261592171610368329
14261592171610368329
[/caption]

Salam go green!

***********

Bacaan:

Widianarko, Budi Y., 2014. Materi kuliah Enviromental Toxicology. PMLP-Unika Soegijapranata Semarang.

http://kesehatan.kompas.com/read/2010/02/16/15581070/Dampak.Buruk.Obat.Nyamuk

http://tips-cara.info/anti-gigitan-nyamuk-alami-tanaman-obat-pengusir/

http://www.klikdokter.com/tanyadokter/kebidanan-kandungan/obat-nyamuk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun