Mohon tunggu...
Purwanti Asih Anna Levi
Purwanti Asih Anna Levi Mohon Tunggu... Sekretaris - Seorang perempuan yang suka menulis :)

Lulusan Program Magister Lingkungan dan Perkotaan (PMLP) UNIKA Soegijapranata Semarang dan sedang belajar menulis yang baik :)

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Terompet Bidadariku Menakutkan Penjaga Malam Perumahan

5 Februari 2015   05:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:48 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini beredar hot gosip di perumahan saya di Salatiga. Asal muasal gosip dari 2 orang bapak penjaga malam perumahan. Gosip yang cepat menyebar ke mana-mana itu menyebutkan konon katanya rumah yang berada di pojok perumahan berhantu. Konon setiap tengah malam saat para penjaga malam ronda lewat depan rumah pojokan sering tercium bau wangi misterius yang sangat menusuk hidung, menyeramkan dan membuat bulu merinding, entah bulu apa...

Mendengar gosip itu saya kaget. Lha rumah yang ada di pojok perumahan ini kan rumah saya. Saya jadi terheran-heran bagaimana ceritanya rumah saya dibilang berhantu, lha wong saya yang penghuninya saja tidak pernah merasa atau melihat ada hal yang aneh-aneh. Waduh saya jadi negative thinking lah...

Setelah saya observasi, teliti dan analisis dengan seksama (halah kayak bikin thesis aja) akhirnya terjawab sudah apa yang dibilang bau wangi yang menyeramkan itu. Ternyata bau wangi itu berasal dari bunga terompet bidadari yang tumbuh di pojok belakang rumah saya, yang puluhan bunganya yang cantik sedang mekar-mekarnya. Saya amati memang di siang hari tidak tercium wangi bunganya, menjelang tengah malam barulah wanginya semerbak tercium. Saya yang biasanya jam 10 malam sudah ngorok tidak pernah tahu kalau pada tengah malam di sekitar rumah saya tercium wangi bunga terompet bidadari ini. Akhirnya sekarang saya jadi ngeh..pantas sajalah kedua bapak penjaga malam itu ketakutan, mereka kan hanya mencium bau wangi saja tapi tidak pernah tahu dari mana asal muasal wangi tersebut. Memang tanaman terompet bidadari yang saya tanam di belakang rumah ini nampak tersembunyi di balik tembok pagar sehingga tidak terlihat dari jalan.

[caption id="attachment_349366" align="aligncenter" width="553" caption="dokumen pribadi"][/caption]

Tanaman berbunga cantik ini saya peroleh dari Kaliurang Yogya. Saat berjalan-jalan ke air terjun Kaliurang saya tergoda dengan kecantikan bunga terompet bidadari yang banyak tumbuh di hutan dekat air terjun. Dibantu kakak sepupu, saya mbedol (mencabut) 3 tunas tanaman ini untuk ditanam di rumah. Dari tiga tunas yang saya tanam, hanya dua yang tumbuh. Setelah 4 bulan ditanam langsung berbunga meriah.

Orang Indonesia biasanya menyebut tanaman yang nama Latinnya Datura Metel ini pohon kecubung, kalau orang Inggris menyebutnya angel’s trumpet (terompet bidadari) karena bentuk bunganya konon mirip terompet bidadari...entahlah saya kan belum pernah bertemu bidadari, apalagi melihat terompetnya hehehe... Namun demikian saya sih lebih suka menyebutnya bunga terompet bidadari, kesannya keren dan romantis gitu lho (halah).. soalnya kalau kecubung kan mirip-mirip dengan nama sejenis batu akik.

[caption id="attachment_349367" align="aligncenter" width="553" caption="dokumen pribadi"]

14230623111070870732
14230623111070870732
[/caption]

Saya menanam terompet bidadari ini tujuannya hanya sebagai tanaman hias saja, meskipun kata Mbah Google tanaman ini punya banyak khasiat. Secara tradisional tanaman ini bisa digunakan untuk mengobati berbagai penyakit seperti asma, reumatik, sakit pinggang, pegel linu, bisul, eksim, sakit gigi, ketombe, hingga nyeri haid. Namun sisi negatifnya juga ada. Tanaman ini bisa digunakan untuk mabuk-mabukan karena bijinya yang mengandung zat alkaloid mempunyai efek halusinogen.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun