Mohon tunggu...
Muhammad Eko Purwanto
Muhammad Eko Purwanto Mohon Tunggu... Dosen - ALUMNI S3 UNINUS Bandung

Kuberanikan diri mengubah arah pikiran dan laku. Menyadarinya tanpa belenggu, dan identitas diri. Memulai hidup, merajut hidup yang baru. Bersama Maha Mendidik, temukan diri dalam kesejatian. Saatnya berdamai dengan kesederhanaan. Mensahabati kebahagiaan yang membebaskan. Cinta, kebaikan, dan hidup yang bermakna, tanpa kemelekatan yang mengikat. Hidup berlimpah dalam syafaat ilmu. Mendidikku keluar dari kehampaan. Hidup dengan yang Maha Segalanya, Menjadi awal dan akhirnya dari kemulyaan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keberanian para Santri yang 'Superhero' dalam Mendobrak 'Stereotipe' Pesantren di Indonesia!?

22 Oktober 2024   22:10 Diperbarui: 22 Oktober 2024   22:31 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Brigadir Jenderal Mallaby yang terbunuh telah membuat tentara Inggris semakin murka. Ancaman pembalasan lebih besar pun tercetus hingga akhirnya, dalam waktu dekat, Surabaya menjadi medan pertempuran besar-besaran yang melibatkan armada angkatan laut dan darat Inggris. Namun, semangat jihad yang digelorakan Mbah Hasyim Asy'ari membangkitkan darah juang dari seluruh penjuru, bahkan hingga luar pulau Jawa.

Santri dan kyai dari berbagai pelosok, termasuk Cirebon, datang untuk membantu perjuangan Surabaya. Mereka datang dari daerah-daerah terjauh, jauh melampaui radius 94 kilometer yang diasosiasikan dengan hukum keagamaan tentang qasar dan jamak sholat, menjadikan perlawanan ini lintas batas lokal yang hanya mungkin diciptakan oleh dorongan jihad dan cinta tanah air.

Superhero ini, para santri, telah menunjukkan kekuatan sebenarnya. Mereka bukan hanya ahli dalam shalat dan kajian kitab, tetapi juga mampu menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan dan martabat bangsa. Dalam pagelaran sejarah Indonesia, kekuatan santri dalam membela keadilan tidak boleh dilupakan. Mereka adalah pengejawantahan sejati dari semangat heroisme yang membuktikan, di balik ketenangan dan kesederhanaannya, ada keberanian yang luar biasa.

Di bawah bimbingan para kiai, mereka tidak hanya belajar tentang ilmu agama, tetapi juga diajarkan cinta terhadap tanah air sebagai bagian dari iman. Malam-malam panjang yang mereka habiskan untuk mengaji dan berdiskusi, akhirnya menjadi bekal berharga dalam mendobrak stereotip dan membuktikan bahwa pesantren adalah benteng pengetahuan dan patriotisme.

Hingga hari ini, santri dan pesantren terus menjalankan perannya dalam membangun bangsa. Mereka mengokohkan pondasi nilai moral dan kebangsaan, seraya terus mengasah diri dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan modern. Sebagai benteng utama pendidikan karakter bangsa, pesantren terus menggemakan semangat pembaruan dan perlawanan terhadap ketidakadilan dalam setiap detak kehidupannya.

Keberanian para santri ini akan selalu menjadi legenda. Legenda tentang bagaimana mereka, dengan semangat dan keberanian, telah berhasil mendobrak stereotip yang mengungkung, menjadikan pesantren sebagai cahaya harapan dalam perjalanan panjang sebuah bangsa merdeka. Pada akhirnya, keberanian dan ketulusan santri dalam membela bangsa menjadi inspirasi bagi generasi penerus, mengingatkan kita bahwa kejuangan tidak akan pernah selesai dan terus berlanjut !? Wallahu A'lamu Bishshawwab.

Bekasi, 22 Oktober 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun