Brigadir Jenderal Mallaby yang terbunuh telah membuat tentara Inggris semakin murka. Ancaman pembalasan lebih besar pun tercetus hingga akhirnya, dalam waktu dekat, Surabaya menjadi medan pertempuran besar-besaran yang melibatkan armada angkatan laut dan darat Inggris. Namun, semangat jihad yang digelorakan Mbah Hasyim Asy'ari membangkitkan darah juang dari seluruh penjuru, bahkan hingga luar pulau Jawa.
Santri dan kyai dari berbagai pelosok, termasuk Cirebon, datang untuk membantu perjuangan Surabaya. Mereka datang dari daerah-daerah terjauh, jauh melampaui radius 94 kilometer yang diasosiasikan dengan hukum keagamaan tentang qasar dan jamak sholat, menjadikan perlawanan ini lintas batas lokal yang hanya mungkin diciptakan oleh dorongan jihad dan cinta tanah air.
Superhero ini, para santri, telah menunjukkan kekuatan sebenarnya. Mereka bukan hanya ahli dalam shalat dan kajian kitab, tetapi juga mampu menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan dan martabat bangsa. Dalam pagelaran sejarah Indonesia, kekuatan santri dalam membela keadilan tidak boleh dilupakan. Mereka adalah pengejawantahan sejati dari semangat heroisme yang membuktikan, di balik ketenangan dan kesederhanaannya, ada keberanian yang luar biasa.
Di bawah bimbingan para kiai, mereka tidak hanya belajar tentang ilmu agama, tetapi juga diajarkan cinta terhadap tanah air sebagai bagian dari iman. Malam-malam panjang yang mereka habiskan untuk mengaji dan berdiskusi, akhirnya menjadi bekal berharga dalam mendobrak stereotip dan membuktikan bahwa pesantren adalah benteng pengetahuan dan patriotisme.
Hingga hari ini, santri dan pesantren terus menjalankan perannya dalam membangun bangsa. Mereka mengokohkan pondasi nilai moral dan kebangsaan, seraya terus mengasah diri dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan modern. Sebagai benteng utama pendidikan karakter bangsa, pesantren terus menggemakan semangat pembaruan dan perlawanan terhadap ketidakadilan dalam setiap detak kehidupannya.
Keberanian para santri ini akan selalu menjadi legenda. Legenda tentang bagaimana mereka, dengan semangat dan keberanian, telah berhasil mendobrak stereotip yang mengungkung, menjadikan pesantren sebagai cahaya harapan dalam perjalanan panjang sebuah bangsa merdeka. Pada akhirnya, keberanian dan ketulusan santri dalam membela bangsa menjadi inspirasi bagi generasi penerus, mengingatkan kita bahwa kejuangan tidak akan pernah selesai dan terus berlanjut !? Wallahu A'lamu Bishshawwab.
Bekasi, 22 Oktober 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H