Mohon tunggu...
Muhammad Eko Purwanto
Muhammad Eko Purwanto Mohon Tunggu... Dosen - ALUMNI S3 UNINUS Bandung

Kuberanikan diri mengubah arah pikiran dan laku. Menyadarinya tanpa belenggu, dan identitas diri. Memulai hidup, merajut hidup yang baru. Bersama Maha Mendidik, temukan diri dalam kesejatian. Saatnya berdamai dengan kesederhanaan. Mensahabati kebahagiaan yang membebaskan. Cinta, kebaikan, dan hidup yang bermakna, tanpa kemelekatan yang mengikat. Hidup berlimpah dalam syafaat ilmu. Mendidikku keluar dari kehampaan. Hidup dengan yang Maha Segalanya, Menjadi awal dan akhirnya dari kemulyaan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengembangkan Sifat Khauf dan Roja'

3 September 2023   19:32 Diperbarui: 3 September 2023   19:33 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Dok. Pribadi.

Dalam perspektif psikologi pengharapan, memiliki sifat khauf (takut) dan roja' (harapan) menjadi penting dalam mengembangkan sikap yang seimbang terhadap masa depan. Khauf membantu seseorang untuk menjaga kehati-hatian dan ketekunan, sedangkan roja' membantu seseorang untuk mengurangi stres, meningkatkan motivasi, dan menciptakan optimisme. Beberapa upaya untuk memiliki sifat khauf dan roja' dalam perspektif psikologi pengharapan, antara lain:

  • Menumbuhkan kesadaran diri. Langkah pertama dalam mengembangkan sifat khauf dan roja' adalah dengan meningkatkan kesadaran diri terhadap pikiran dan emosi yang muncul. Perhatikan perasaan takut atau kecemasan yang mungkin muncul dalam diri kita dan cari tahu apa yang menyebabkannya. Demikian pula, sadari harapan dan optimisme yang muncul dalam pikiran kita, ketika kita memikirkan masa depan.
  • Kelola pikiran secara positif. Perlu diingat bahwa khauf dan roja' adalah sesuatu yang dapat dikendalikan oleh pikiran kita. Cobalah untuk mengubah pikiran yang negatif menjadi pikiran yang positif. Misalnya, jika kita merasa takut akan kegagalan, ubahlah pikiran tersebut menjadi dorongan untuk belajar dan berkembang. Jangan biarkan pikiran negatif kita mengontrol dan menghancurkan harapan kita.
  • Berpegang pada keyakinan dan nilai-nilai. Keyakinan dan nilai-nilai kita memainkan peran penting dalam membentuk sikap khauf dan roja'. Berpegang teguh pada keyakinan spiritual dan nilai-nilai moral yang mendorong kita untuk memiliki khauf kepada Allah dan roja' akan membantu kita untuk menjaga pandangan positif terhadap masa depan.
  • Berlatih refleksi diri. Melakukan refleksi diri secara teratur dapat membantu kita untuk lebih memahami diri sendiri, memeriksa khauf dan roja' yang muncul, dan menyadari bagaimana sikap-sikap itu mempengaruhi pandangan kita terhadap masa depan. Dengan berlatih refleksi diri, kita dapat mengidentifikasi pola pikir dan perilaku yang mungkin perlu diubah untuk mengembangkan sikap khauf dan roja' yang lebih sehat.
  • Bangun pola pikir optimis. Membangun pola pikir optimis adalah kunci dalam mengembangkan sifat roja'. Fokuslah pada hal-hal yang positif dalam hidup, cari peluang di tengah tantangan, dan latih diri kita untuk melihat kemungkinan-kemungkinan yang dapat muncul di masa depan. Dengan memiliki pola pikir optimis, kita akan memiliki dorongan yang kuat untuk mencapai tujuan dan mendapatkan pengharapan yang lebih besar.
  • Terus belajar dan berkembang. Mengembangkan sifat khauf dan roja' adalah proses yang terus-menerus. Teruslah belajar dan berkembang, memperbaiki diri kita sendiri, dan gali potensi yang kita miliki. Dengan terus berusaha dan mencapai kesuksesan kecil, kita akan menjadi semakin yakin dan percaya diri, sehingga memperkuat sikap khauf dan roja' dalam pandangan kita tentang masa depan.

Pada akhirnya, mengembangkan sifat khauf dan roja' dalam perspektif psikologi pengharapan adalah suatu proses yang membutuhkan kesadaran diri, pikiran positif, berpegang pada keyakinan dan nilai-nilai, berlatih refleksi diri, membangun pola pikir optimis, dan terus belajar dan berkembang. Dengan memiliki sifat khauf dan roja' yang seimbang, kita dapat menghadapi masa depan dengan lebih berani, tetap mempertahankan ketekunan, dan menjalani kehidupan dengan lebih optimis ?!. Wallahu A'lamu Bishshawwab.

Bekasi, 3 September 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun