Komodifikasi yang terjadi pada makna ogoh-ogoh inilah yang terlihat beberapa tahun terakhir sejak berkembangnya ogoh-ogoh menjadi daya tarik wisata. Selain dikarenakan oleh permintaan pasar, juga dipengaruhi oleh perkembangan jaman dan teknologi saat ini.
Ogoh-ogoh yang dulunya berbentuk Bhuta kala, sekarang mengalami perubahan makna. Ogoh-ogoh dengan bentuk selain Bhuta Kala dan pewayangan saat ini juga digunakan sebagai promosi bagi artis atau tokoh terkenal. Hal ini membuktikan bahwa saat ini ogoh-ogoh tidak hanya bermakna sebagai representasi Bhuta Kala, tetapihberubahhmenjadi ajang untuk promosi bagi para artis atau tokoh terkenal, padahal makna dari ogoh-ogoh adalah sebagai representasi Bhuta Kala (unsur negatif).
Hal inilah menjadi bukti bahwa ogoh-ogoh telah mengalami komodifikasi makna. Perkembangan ogoh-ogoh ini telah menjadi bukti dari adanya perkembangan teknologi dan informasi (media massa, internet, dan lain sebagainya), kebutuhan ekonomi dan permintaaan pasar, baik masyarakat Bali sendiri ataupun para wisatawan. Hal tersebutlah yang membuat tradisi ogoh-ogoh pada akhirnyahtidakflepasydarikdampak komodifikasi, baik perubahan dalam bentuk, fungsi, dan maknanya. Ogoh-ogoh sebagai kreativitas seni pemuda Bali telah dikomodifikasi menjadi produk wisata untuk menarik wisatawan agar datang ke Bali.
Dampak terhadap meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan adanya pawai ogoh-ogoh juga memberikan dampak terhadap meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali. Adanya pawai ogoh-ogoh sangat diterima oleh para wisatawan baik mancanegara ataupun domestik yang menyaksikannya. Hal ini dilihat dari persepsi mereka yang menyatakan bahwa pawai ogoh-ogoh sangat berpotensi sebagai daya tarik wisata dan menarik minat para wisatawan untuk datang ke Bali.
Banyak wisatawan domestik yang datang ke Bali khusus untuk melihat dan menikmati pawai ogoh-ogoh. Pawai ogoh-ogoh adalah salah satu seni dan tradisi budaya Bali yang dapat dijadikan sebagai komoditi pariwisata. Selain itu, pawai ogohogoh adalah atraksi yang tidak ada duanya dan sangat berpotensi untuk meningkatkan pariwisata Bali khususnya dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan baik dari luar atau dalam negeri.
Karena Ogoh-ogoh tidak hanya dapat dilihat pada saat malam pengerupukan saja, tetapi akhir-akhir ini pawai ogoh-ogoh juga dipakai dan menjadi atraksi dalam kegiatan-kegiatan komersial seperti acara festival, promosi pariwisata, dan kegiatan pembukaan dalam events olahraga internasional.