Kabar Buruk bagi orang berakal yang tinggal di Thailand dan kabar baik bagi kaum LGBT.Â
dikutip dari Wikipedia "Orang-orang Lesbian, gay, bisexual, dan transgender (LGBT) di Thailand dapat menghadapi tantangan hukum yang tidak akan dialami oleh penduduk non-LGBT. Thailand adalah salah satu negara paling toleran di Asia terhadap homoseksualitas. Aktivitas seksual di antara pria dan pria serta wanita dan wanita di Thailand adalah legal. "
Netizen Indonesia sontak terkejut dengan fakta bahwa Thailand melegalkan LGBT, banyak yang tidak setuju dengan pernyataan menyimpang tersebut, banyak Netizen yang rela pindah negara seandainya NKRI tercinta kita ini ikut melegalkan LGBT seperti Thailand
namun faktanya sudah sejak lama thailand melegalkan LGBT sejak  1956.
dikutip dari Wikipedia "Hubungan sesama jenis dilegalkan di Thailand pada tahun 1956.[1] Usia kedewasaan adalah enam belas tahun. Banyak reformasi hukum yang memberikan keuntungan bagi kaum LGBT dimana mereka mulai keluar pada tahun-tahun awal abad ke-21 "
Mayoritas Negara Asia sangat menolak keras LGBT, namun berbeda dengan Thailand karena menjadi satu-satunya dan yang pertama sebagai negara yang melegalkan LGBT.Â
Thailand memiliki reputasi sebagai negara yang lebih ramah terhadap komunitas LGBT dibandingkan banyak negara lain di Asia. Ada beberapa faktor yang menjelaskan mengapa Thailand lebih terbuka terhadap LGBT dan akhirnya melegalkan beberapa aspek dari hak-hak LGBT, meskipun belum sepenuhnya mengakui semua hak, seperti pernikahan sesama jenis.
1.  Pengaruh Budaya  : Budaya Thailand, yang dipengaruhi oleh ajaran Buddha, cenderung lebih toleran terhadap perbedaan identitas gender dan orientasi seksual. Meskipun tidak secara eksplisit mendukung LGBT, ajaran Buddha sering kali tidak mengutuk orientasi seksual non-heteronormatif seperti agama-agama lain, sehingga menciptakan iklim yang lebih permisif.
2. Â Keberadaan Kuat Komunitas LGBT Â : Thailand telah lama dikenal dengan komunitas waria atau "kathoey", yang merupakan bagian yang relatif terlihat dan diterima dalam masyarakat Thailand. Keberadaan kelompok ini membantu mengurangi stigma dan memperkenalkan pemahaman tentang identitas gender yang lebih beragam.
3.  Pariwisata dan Ekonomi  : Pariwisata merupakan bagian penting dari perekonomian Thailand, dan negara ini telah lama menarik wisatawan LGBT dari seluruh dunia. Industri pariwisata yang inklusif secara tidak langsung mempengaruhi kebijakan sosial di Thailand. Dengan menerima komunitas LGBT, Thailand bisa menjaga citranya sebagai destinasi wisata yang ramah dan progresif.
4.  Gerakan Hak Asasi Manusia  : Aktivisme lokal dan internasional untuk hak-hak LGBT di Thailand semakin kuat dalam beberapa dekade terakhir. Dengan meningkatnya tekanan dari organisasi hak asasi manusia dan masyarakat global, pemerintah Thailand lebih terbuka untuk merangkul perubahan.
5.  Dukungan dari Kalangan Muda  : Generasi muda Thailand, khususnya di kota-kota besar seperti Bangkok, semakin mendukung kesetaraan LGBT. Pandangan yang lebih progresif ini turut mendorong perubahan kebijakan dan meningkatkan kesadaran masyarakat luas.
Meskipun Thailand telah membuat kemajuan, penting dicatat bahwa beberapa hak, seperti pernikahan sesama jenis, masih dalam tahap perdebatan dan belum sepenuhnya dilegalkan. Namun, langkah-langkah yang diambil sejauh ini menunjukkan bahwa Thailand berada di jalur yang lebih inklusif dibandingkan banyak negara di kawasan Asia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H