Mohon tunggu...
Puro
Puro Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Seorang penulis yang senang bermain game dan menonton anime.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Motivasi Dapat Menghancurka Kalian

20 September 2023   11:31 Diperbarui: 20 September 2023   11:46 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Motivasi, Kecanduan, dan Kunci Menuju Kesuksesan yang Berkelanjutan


Motivasiadalah topik yang sering dibicarakan dalam konteks pencapaian pribadi danprofesional. Meskipun kata-kata penyemangat dan dorongan eksternal dapatmemberikan dorongan awal, banyak yang berpendapat bahwa motivasi memilikiketerbatasan signifikan dan dapat memiliki efek sementara. Bahkan, ada argumenbahwa terlalu mengandalkan motivasi eksternal bisa berpotensi merugikan dalamjangka panjang. Dalam artikel ini, kita akan membahas sifat motivasi yangsementara, potensi efek kecanduan, dan kunci untuk mencapai kesuksesan yangberkelanjutan.


Motivasi: Sifat Sementara dan Tidak BertahanLama


Motivasi seringkali dianggap sebagai semangat awal yangmendorong seseorang untuk mencapai tujuan atau tindakan tertentu. Namun,terlepas dari nilai positifnya, ada argumen yang berpendapat bahwa motivasihanyalah kata-kata penyemangat yang bersifat sementara dan mungkin bahkanberpotensi merugikan dalam jangka panjang.

karena Motivasi hanya berupa kalimat kalimat penyemangat yang tujuannya memang untuk mendorong seseorang untuk mencapai tujuan, namun motivasi tidaklah bertahan selamanya. ada kalanya ketika kita sedang mencoba untuk mencoba keluar dari zona nyaman dan tergerak oleh motivasi yang baru saja kita dapat. dan hati kita lansung tergerak karena kalimat kalimat motivasi tersebut.

namun karena sifatnya yang tidak bertahan lama, berikutlah permasalahan yang mungkin sering muncul


1. Sifat Sementara:Salah satu kritik utama terhadap motivasi adalah bahwa itu seringkali bersifatsementara. Seseorang mungkin merasa sangat termotivasi setelah mendengarkanpidato inspirasional atau membaca kata-kata penyemangat, tetapi semangat iniseringkali cepat memudar. Ketika tantangan atau rintangan muncul, semangattersebut dapat hilang dengan cepat, meninggalkan individu tersebut merasakecewa. 

karena motivasi itu ibarat sebuah bahan bakar batin yang dapat mengobati rasa malas, namun  karena motivasi hanyalah sebuah kalimat, dan tidak disertai dengan edukasi yang mendalam. tak jarang juga motivasi itu ibarat angin yang berhembus yang numpang lewat aja.

2. Tekanan yang Berlebihan: Kadang-kadang, motivasi dapatmenciptakan tekanan yang berlebihan. Orang yang mendengarkan atau membacakata-kata penyemangat mungkin merasa tertekan karena mereka merasa harusmengikuti semangat tersebut dengan tindakan nyata. Ketika mereka merasa tidakdapat menjalankan motivasi itu dengan benar, ini dapat menghasilkan perasaanbersalah atau kegagalan ketika hal itu tidak sesuai dengan ekspetasi. 

belum lagi jika kita melakukan hal itu dengan terpaksa dan bukan dengan tujuan yang jelas. tentu saja hal tersebut dapat merugikan diri sendiri karena kita melakukan hal yang diluar konsep dan tanpa tujuan

3. Potensi Kecanduan: Sebuah efek yangjarang dibahas adalah potensi kecanduan terhadap motivasi. Seseorang yangterlalu bergantung pada kata-kata penyemangat atau dorongan eksternal untukbertindak mungkin menemukan dirinya terjebak dalam siklus di mana mereka selalumencari semangat tambahan untuk menggerakkan diri mereka. Ini dapat mengarahpada kecanduan terhadap pencarian motivasi eksternal yang tidak sehat.

yang mana dalam hal ini dapat menjerumuskan kita kedalam siklus bad habbit, yang berputar pada termotivasi - produktif - nyerah lalu termotivasi - produktif dikit lalu - nyerah lagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun