Mohon tunggu...
PURNOMO
PURNOMO Mohon Tunggu... Ilmuwan - Alumni Pascasarjana Universitas Brawijaya

Alumni Pascasarjana Universitas Brawijaya dan sekarang bekerja sebagai Konsultan Individual, Tim Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Strategis Kementerian PUPR dalam Membantu Kejadian Luar Biasa (KLB) Kabupatan Asmat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Melawan Gejala Covid 19 Secara Mandiri (Episode 1)

9 Agustus 2021   20:50 Diperbarui: 9 Agustus 2021   21:29 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu aku sendok nasi dengan lauknya pertama kali, rasa malas, namun saya kunyah dan telan dengan segala upaya agar makan masuk dalam perutku, akulakukan hal itu sampai habis dan tak tersisa menu pagiku.  disamping itu aku minum air hangat banyak, selang 3 jam kira-kira jam 08.30 - 09.30 WITA saya melakukan senam ringan di taman Hotel Lucky Palu kebetulan ada taman kecil bisa digunakan untuk aktivitas senam ringan, aku melakukan senam dengan merentangkan kedua belah tanganku keatas sambil menarik nafasmelalui hidung dalam dan kuat, lalu aku keluarkan kuat kuat melalui mulut sambil teriak...aaaahhh. saya lakukan berkali-kali, konon membuat paru-paru bekerjasecara maksimal.  saya lakukan senam tersebut diterik matahari pagi Kota Palu.

Siang harinya saya makan dengan menu sehat tanpa santan dan pedas, masih saam kondisinya tidak ada selera, atraksi memaksa makanan masuk dalam perut terjadi lagi, hingga porsi makan siang habis.

Demikian juga untuk makan malam, saya juga melakukan hal yang sama, namun waktu makan saya rubah agak lebih maju yakni sore dirawat dirumahsakitjam 17.00 saya sudah makan malam.  Malam saya hindari makan berat. 

3 hari berlalu saya lakukan dan perlahan rasa sesak berangsur-angsur hilang tinggal rasa nyeri.  Saya sengaja belum melakukan test PCR dan Swab antigen.  Karena rasa takut bila benar benar positif, nanti bagaimana kalau harus rawat inap di Rumah Sakit, mendengar cerita teman-temen tentang kondisi penuhnya rumah sakit, belum lagi kalau satu teman sekamar tiba-tiba kambuh dan meninggal.  

Disamping itu di Palu bila test PCR harus menuggu hasilnya selama seminggu, karena hasil PCR harus dikirim ke Makasar, karena di Palu belum ada lab test PCR . dalam ketakutan saya Isoman dan menjalankan hidup sehat (olahraga). sambil tetap mencari info dari beberapa sumber tentang penyembuhan covid-19, bermedsos -digroup wa saya stop dan hentikan selama ada 3 hari lebih karena berita kematian terus muncul.

Tiba saat saya putuskan periksa dan saya periksa sudah hampir 1 minggu berlalu.  Saya ke klinik langganan saya dan apes sampai sana ternyata tutup. Waduh ! Saya cari klinik lain atau pulang.!

Kita pulang saja mas, pintaku pada Rinto sang temen baru, pegantar setia ku di Palu bersama motor  bebeknya .  Rinto namanya tugas utamanya sebagai Satpol PP di Pemda Palu, kalau sore - hingga malam dia bertugas jadi Securty di Hotel Lucky. disitu lah kami kenal dan saling bantu. kebetulan dia selama kuliah pernah tinggal lama di jawa sehingga bisa bahasa jawa walaupun logatnya kaku, wajar karena asli Palu suku Kaeli pula.

Berjalan 15 menit saya beranjak dari klinik yang tutup, langsung saya tepuk pundaknya mas Rinto dari belakang "berhenti mas kita periksa di klinik Maxsima depan itu- kita periksa ! Kalau disana tutup kita cari yang buka ya mas!, entah knapa tiba-tiba niatku bulat, hari ini harus ada kepastian saya harus test! apapun hasilnya

Mungkin ada benarnya dan salah satu pendorong tekad saya untuk test Swab hari ini. Candaan mas Shulhan  diWAG pergerakan : _Lek sampean wedi mati , mestine test antigen mbah" lek sehat Alhmdulilllah lek terpapar biar segera ditangani_(kalau takut mati, mestinya test antigen mbah, kalau sehat alhamdulillah, kalau terpapar biar segera ditanggani) terngiang dan teringat kalimat itu.

Bersambung hasil test..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun