"Hai, agak merapat dikit ya, dan yang belakang berdiri. Yang di depan jongkok ya, adik yang paling ujung, yang nggak pakai sepatu, kurang ketengah ya. Siap hitungan satu, dua, tiga, klik klik."
Belum sampai klik ke-2, terdengar suara keras dari arah depan SD Inpres Sagare dimana saya mengumpulkan anak-anak untuk ambil momen foto-foto sebelum masuk kelas pagi.
"Hai jangan diteruskan ambil foto anak didik kami tanpa izin!" Bentak laki-laki separuh baya menghentikan momen foto foto kami.
Perlahan bapak itu mendekat dengan sikap memandang tajam kepadaku.
"Kau dari mana dan untuk apa foto! Sudah banyak yang ke sini foto-foto lalu tidak jelas untuk apa! Tetap saja kondisinya kayak begini!"
Sembari menundukkan badan dan merasa bersalah, saya menjulurkan tangan serta mengucap maaf.
"Maaf, saya Purnomo!"
Disambutnya ucapan saya, "Saya Titus, Kepala Sekolah disini!"
Langsung saya pegang erat tangannya dan saya lanjutkan dengan penjelasan tentang saya dari mana dan tujuan apa. Selama kurang lebih 5 menit saya keluarkan kalimat-kalimat permohonan maaf.
Rupanya semilir angin segar dari Sungai Sagare meredam cukup amarahnya. Pada akhirnya saya diizinkan dan bahkan didampingi untuk melihat-lihat aktivitas belajar di SD Inpres tersebut.
Saya dan Pak Titus memasuki ruang kelas 1. Letaknya di paling ujung bangunan gedung SD Inpres Sagare.