Mohon tunggu...
Purnawarman Pupung
Purnawarman Pupung Mohon Tunggu... -

Berdirilah tegak memperjuangkan pendirian selama hidupmu! \r\n\r\nSesungguhnya hayat itu hanya berarti bila diisi dengan pendirian dan perjuangan! (SYAUQY BEIK)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pohon Silam

19 Oktober 2011   06:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:46 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Batang pohon masa lalu tersapa juga masa senja, kering kerontang ketuaan
Biji silamnya kini terbang tersebar angin
Melayang menjelajah ragam pelosok kehidupan
Jatuh pada batu, tanah, danau dan lautan sejarah peradaban
Tersungkur, mengambang, ada pula yang terbang mengembara angkasa rasa



Angin pun mengarak awan pekat hitam
Halilintar bertubi bergelegar memecut kebekuan, mengurai mencairkan hujan
Angkasa memutih bersih, penuh kesegaran
Cahaya kehidupan tampak bergeliat mendapat semangat


Basah, air itu begitu basah menggenang di setiap permukaan
Merangsang tunas biji silam membangun kehidupan

Kini biji itu berwujud tangkai
Ruasan akarnya menghujam pusara bumi, mencengkram tanah hitam
Berdiri kokoh menahan hilir mudiknya warna gelap terang siang demi malam
Tak kenal lelah mengikuti, generasi demi generasi, biji dan tunasnya terus mendekap kehidupan.

Ku bersandar kini pada kokohnya pohon silam.
Beristirahat sejenak dalam lambaian mendayu irama kenangan.
Jalanan masa depan masih panjang terbentang, tak tersapa ujung tatapan mata.
Gersangnya padang pasir, segarnya padang ilalang, bekunya kutub salju, kerontangnya musim gugur, adalah pagar pembatas jalan penjelajah hidup.
Cucuran keringat dan air mata, senyum simpul dan gelak tawa, hanyalah aroma-aroma terhirup hidup.
Di bawah kokohnya pohon silam, diteduh rimbun dedaunannya, kini ku sandarkan peluh
Ngantuk menyengat menembus sulbi, haruskah kubenam saja pertengahan jalan ini dalam lelap mimpi yang tak jua kutemui?

Pohon kenangan sungguh tenang buatku bersandar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun