Faktor latar belakang sejarah ini menjadikan ide perpecahan bukan "ujug-ujug", Â mendadak sontak, atau mimpi disiang bolong tetapi punya landasan idiil. Punya potensi mematangkan situasi perpecahan dengan mendirikan negara White Supremasi.
Donald Trump sendiri berbulan-bulan selalu mengkampanyekan perpecahan dengan menunggang pandemi yang sedang melanda USA. Membelah masyarakat melalui pendukung yang tidak mau pakai  masker untuk menunjukkan militansi mereka.Â
Negara Bagian pendukungnya membuka lock-down walaupun semua ahli kesehatan menganggap belum saatnya. Sekolah dan universitas dibuka kembali walaupun bisa menyebabkan lonjakan pandemi. Seolah semua ini untuk membuktikan bahwa pendukungnya militan untuk menerjang bahaya.
Negara Bagian yang biru (Demokrat) dicabut subsidinya kalau menentang dan strategi lain untuk perpecahan.
Baru kali ini presiden Amerika Serikat getol bikin perpecahan didalam masyarakatnya.
Apa tujuannya?Â
Pasti bukan untuk menang sebab kalau menang masyarakatnya juga sudah semakin rusak dan tidak bersatu.
Jadi sekali lagi apa tujuan Trump yang getol memecah masyarakat USA ini?
Bersambung : Faktor Kebangkrutan USA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H