Mohon tunggu...
Purnawan Eko Andoko
Purnawan Eko Andoko Mohon Tunggu... Konsultan - Pemerhati sosial

Laki-laki tua, lahir dan masa kanak-kanak di Selopadi-Wonogiri, remaja di Semarang,dewasa di beberapa kota,masa tua di Jakarta sebagai Coach untuk Interaksi dalam Keluarga. Penulis Buku Dynamic Persuasion (2002).Baca tips2 saya di kolom Lifestyle/urban juga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Setelah USSR Bubar, Saatnya USA Bubar (2/3)

22 September 2020   08:09 Diperbarui: 22 September 2020   08:13 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Faktor latar belakang sejarah ini menjadikan ide perpecahan bukan "ujug-ujug",  mendadak sontak, atau mimpi disiang bolong tetapi punya landasan idiil. Punya potensi mematangkan situasi perpecahan dengan mendirikan negara White Supremasi.

Donald Trump sendiri berbulan-bulan selalu mengkampanyekan perpecahan dengan menunggang pandemi yang sedang melanda USA. Membelah masyarakat melalui pendukung yang tidak mau pakai  masker untuk menunjukkan militansi mereka. 

Negara Bagian pendukungnya membuka lock-down walaupun semua ahli kesehatan menganggap belum saatnya. Sekolah dan universitas dibuka kembali walaupun bisa menyebabkan lonjakan pandemi. Seolah semua ini untuk membuktikan bahwa pendukungnya militan untuk menerjang bahaya.

Negara Bagian yang biru (Demokrat) dicabut subsidinya kalau menentang dan strategi lain untuk perpecahan.
Baru kali ini presiden Amerika Serikat getol bikin perpecahan didalam masyarakatnya.

Apa tujuannya? 

Pasti bukan untuk menang sebab kalau menang masyarakatnya juga sudah semakin rusak dan tidak bersatu.
Jadi sekali lagi apa tujuan Trump yang getol memecah masyarakat USA ini?

Bersambung : Faktor Kebangkrutan USA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun