Padahal telah muncul berbagai postingan tweet, update status atau meme yang viral di media sosial: kemana aja tuh orang-orang yang biasanya pamer saldo ATM di infotainment.. duitnya buat beliin masker dong. Atau: dulu waktu kampanye bagi-bagi kaos, sekarang rakyatnya pada sakit dan butuh masker, pada diem aja. Banjir informasi corona di media mempunyai dua sisi mata pisau yang sama tajam.
Bereaksi Positif
Seharusnya banyak yang bisa "diminum" dalam banjir informasi corona. Hal ini karena corona berkonteks massal: menjadi pandemi di wilayah global, bahkan mulai mengancam orang-orang di sekitar kita. Informasi itu harus memiliki manfaat praktis yaitu membuat masyarakat memiliki kepastian dalam bertindak.Â
Media tidak sekadar memberitakan tetapi juga membantu publik merumuskan situasi yang dihadapinya. Berita-berita informatif yang dikemas dalam format soft news atau feature dan bersifat human interest juga bisa membuat publik bereaksi positif.
Begitu juga dengan penyebarluasan anjuran social distancing terhadap pertemuan, kerumunan dan acara-acara yang melibatkan banyak massa. Acara pernikahan, hiburan hingga agenda keagamaan dan sosial kemasyarakatan lainnya harus ditunda atau bahkan perlu dibatalkan. Kegiatan pendidikan, perkantoran hingga peribadatan juga dilakukan di rumah.
Tidak hanya sebagai usaha mencegah makin luasnya penyebaran virus corona kepada orang lain di sekitar kita, media massa bisa mendidik kesadaran dan jiwa masyarakat: bahwa anjuran membiasakan mencuci tangan setelah berkegiatan, sebelum dan sesudah makan yang kerap kali ditegaskan, tidak hanya berkaitan dengan kebersihan dan kesehatan.Â
Ia juga menandai jiwa yang sehat -- mensana in corpore sano, seperti juga kebiasaan membersihkan diri sebelum beristirahat dan sebagai syarat sebelum beribadah.Â
Social distancing yang diterapkan juga menyiratkan pengajaran nilai disiplin, toleransi dan kerja sama sehingga kita bisa berempati dalam solidaritas, kebersamaan dan kegotongroyongan. Dengannya, media massa telah menjalankan fungsi persuasif.
Dampaknya bisa kita lihat: masyarakat bertindak simpatik dengan mengirim rangkaian bunga, bingkisan makanan dan doa harapan kepada para dokter, perawat dan tenaga medis yang bekerja keras menangani pasien penderita virus corona yang terus bertambah.Â
Sumbangan bagi kerja penanganan corona juga terus bermunculan. Basis relasi kemanusiaan antar manusia itu adalah kesetaraan moral tanpa melihat ideologi, agama, kepercayaan dan latar belakangnya.Â
Dengannya, infomasi tentang merebaknya virus corona membuat media menciptakan "banjir informasi" yang bisa "diminum" oleh masyarakat yaitu informasi yang kontekstual dan menumbuhkan kesadaran tentang realitas kemanusiaan.