Pukul 9, peserta berkumpul untuk membincangkan rencana tindak lanjut dari camp ini. Camp ini hanya sebagai media perkenalan pada aktivis pemuda dari berbagai unsur agama. Untuk itu usai camp ini, diharapkan mereka dapat menjali jejaring untuk kerjasama lintas iman. Sebagai tindak lanjut dari acara ini, mereka diberi kesempatan untuk memutuskan sendiri kegiatan berikutnya yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup anak muda.Â
Mereka juga membuat daftar kegiatan yang akan mereka lakukan usai camp ini. Di antaranya adalah wisata rohani lintas iman, bakti sosial, dan pameran ekonomi kreatif. Untuk itulah, beberapa orang telah ditunjuk sebagai formatur untuk mewujudkan tindak lanjutnya.
Acara dilajutkan dengan berwisata ke air terjun Grojokan Sewu untuk menambah suasana akrab antar peserta. Sebelum pulang, mereka mengadakan aksi doa solidaritas untuk etnis Rohingya, Myanmar, yang dipimpin oleh Lukas Prastowo dari unsur kristen, didampingi perwakilan dari unsur Hindu, Katolik dan Islam.
Sementara itu, ketua GP Ansor Klaten, Marzuki Adnan, mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk nyata dalam mewujudkan arti kebersamaan dan kerukunan antar umat beragama, khususnya untuk generasi mudanya. "Ini menjadi langkah konkrit dalam menjaga kebhinnekaan di Kabupaten Klaten." katanya. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilanjutkan dan mendapat perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat Kabupaten Klaten. "Ke depannya, saya berharap kegiatan seperti ini akan terus diadakan, sebagai bentuk kepedulian kita akan perdamaian dan kebersamaan umat beragama. Ini perlu dukungan dari pemerintah dan masyarakat Klaten seluruhnya." Imbuhnya
Ketua Panitia, Abdushomad Marfai, mengatakan, kegiatan ini dapat berlangsung karena kerjasama yang baik antar organisasi dan dukungan dari pihak terkait. "Seluruh pembiayaan untuk acara ini dari iuran masing-masing organisasi dan dari beberapa sesepuh FKUB yang peduli." kata Wakil Ketua IPNU Klaten ini. Sekretaris Acara Interfaith Youthcamp, Gregorius Angger, yang juga perwakilan dari Pemuda Katolik Komisariat Cabang Klaten, menambahkan, acara ini sebagai media komunikasi efektif antar umat beragama di Kabupaten Klaten. "Terlebih pesertanya adalah orang-orang muda yang juga sebagai generasi penerus. Maka jalinan dan jaringan komunikasi efektif seperti ini perlu dilanjutkan terus demi tercapainya kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Klaten." katanya.
Acara Interfaith Youthcamp ini juga dihadiri berbagai aktivis lintas iman seperti, Gus Jazuli Kasmani (pengasuh ponpes Sunan At Mutaqien), Gus Marzuki Adnan (ponpes Al Barokah, Wonosari Klaten), Pdt. Wahyu Nirmala (GKJ Jatinom), Pnt. Lukas Prastowo, Ketua Pemuda Katolik Klaten Aris Retnanto, Muhammad Milkhan dari Gusdurian Klaten.