Jalan-jalan ke Hanoi ini ternyata bukan jalan-jalan biasa. Ternyata ada dua selebritis yang ikut serta. Sebagai pemenang lomba ngeblog yang diadakan oleh Kompasiana dan Silk Air, saya berhak mendapat paket jalan-jalan ke Hanoi, Vietnam. Selasa pagi, dari bandara Adisumarmo Solo saya naik Airbus A3200-200 langsung ke Changi, Singapura. Begitu mengudara, pramugari menawarkan berbagai koran terbitan Singapura secara gratis. Penumpang boleh memilih apakah akan membaca Today, Straits Times, Paper, atau koran berbahasa Mandarin. Satu jam kemudian mereka menghidangkan makanan. Ada 3 menu yang ditawarkan. Inilah yang saya pilih:
Dua jam kemudian, pesawat mendarat mulus di terminal 2 bandara Changi, Singapura. Saya harus bergegas menuju gate E2 untuk melanjutkan perjalanan ke Hanoi. Di sana, sudah menunggu rombongan dari TransTV, Silk Air, Nadine Chandrawinata, dan Masayu Anastasia. Inilah istimewanya perjalanan kali ini. Stasiun TransTV mengemas perjalanan ini ke dalam sebuah paket program televisi. Kalau tidak salah namanya "Celebrity on Vacation" (semoga tidak salah karena saya jarang nonton televisi Indonesia). Nah dalam program ini, saya diajak menjadi pemain figuran, Lumayanlah, bisa satu frame dengan putri Indonesia yang mewakili Indonesia dalam ajang Miss Universe 2006. Tidak hanya Nadine, turut serta juga bintang sinetron dan model Masayu Anastasia.
Sembari menunggu keberangkatan ke Hanoi, maka kami pun shooting sejenak. Ceritanya itu Nadine, Masayu dan Agustina (blogger dari Jakarta) terbang dari Bandung ke Singapura. Sesampai di Changi, mereka menunggu blogger dari Solo, yaitu saya (meskipun sebenarnya saya tidak berasal dari Solo, tepatnya Klaten. Tapi setidaknya Klaten masih termasuk eks karesidenan Surakarta). Untuk menunjukkan ke-solo-annya, maka saya diminta mengenakan baju surjan dan ikat kepala. Seperti apakah kepiawaian saya dalam beradu akting? Tunggu saja tanggal penayangannya di TransTV.
***
Meskipun nanti yang muncul di layar TV hanya empat orang, sejatinya ada lebih banyak orang yang berangkat ke Hanoi. Semuanya ada 13 orang. Dan mengatur orang sebanyak ini ternyata tidak mudah. Contohnya, saat boarding ke Hanoi tinggal 30 menit, ternyata rombongan belum semuanya masuk ke ruang tunggu. Padahal gerbang biasanya ditutup 30 menit sebelum keberangkatan. Maka saya dan Agustina memutuskan untuk masuk lebih dulu supaya tidak kemrungsung. Untunglah, akhirnya seluruh rombongan dapat masuk ke dalam pesawat pada last-minute.
Penerbangan ke Hanoi juga menggunakan pesawat  Airbus A3200-200 . Pramugari juga menawarkan koran dan makanan dengan 3 pilihan menu. Kali ini saya memilih menu ini:
Perjalanan ditempuh selama 3 jam. Pada awal perjalanan, cuaca agak mendung sehingga membuat pesawat terguncang-guncang. Menjelang senja, pesawat mencapai Hanoi. Urusan di keimigrasian sangat lancar. Namun begitu mengurus bagasi, ternyata ada satu bagasi yang masih tertinggal di Singapura. Kami mengurus dulu di "lost and found."
Seorang pemandu wisata, namanya Kan, sudah menunggu kami. Beberapa orang menyempatkan membeli simcard Vietnam. Di sini, paket data unlimited yang bisa dipakai untuk blackberry atau android dibandrol 350 ribu dong atau sekitar Rp. 175.000,-
