Mohon tunggu...
Purnawan Kristanto
Purnawan Kristanto Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Penulis

Purnawan adalah seorang praktisi komunikasi, penulis buku, penggemar fotografi, berkecimpung di kegiatan sosial, kemanusiaan dan keagamaan. Menulis di blog pribadi http://purnawan.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemulihan Trauma Berbasis Masyarakat

4 Juli 2012   18:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:17 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah hutan, tiba-tiba terjadi kebakaran besar. Para binatang kebingungan apa yang harus dilakukan. Lalu tiba-tiba burung kolobri berkelebat terbang menuju sungai. Dia mengambil setetes air dengan paruhnya untuk memadamkan api.

Hewan lain yang bertubuh besar heran melihatnya. "Apa yang kamu lakukan? Tubuhmu terlalu kecil untuk memadamkan api yang besar ini?" tanya mereka.

"Badan saya memang kecil, tapi saya telah melakukan bagian saya semampu saya," jawab burung kolibri.

Mungkin kita merasa seperti burung kolobri ini yang kecil dan dipandang remeh. Tapi setidaknya kita bisa berbuat sesuatu semampu kita untuk menciptakan perdamaian.

Video klip ini diputar oleh Mr. Babu Ayindo pada pembukaan pelatihan peace building minggu ke-3 di Mindanao Peacebuilding Institute. Babu adalah salah satu fasilitator dalam pelatihan ini. Saya mengambil topik pemulihan trauma berbasis masyarakat. Fasilitatornya adalah Al Fuertes, seorang doktor di bidang analisis dan resolusi konflik di Universitas George Mason, Amerika. Al, demikian panggilannya, punya pengalaman yang luas di bidang pemulihan trauma berbasis masyarakat. Dia pernah terlibat dalam pemulihan trauma yang dialami oleh suku Karen di Myanmar dan korban Tsunami di Aceh.

Saya memilih topik ini karena sebagai relawan tanggap bencana, kami menemukan penyintas yang mengalami trauma.

***

Manusia tidak mungkin steril dari konflik. Konflik tersebut dapat menimbulkan trauma. Trauma yang dibiarkan berlarut-larut dapat menimbulkan konflik baru. Konflik ini menciptakan trauma lagi. Demikianlah tercipta lingkaran setan yang tak berujung pangkal. Untuk itu upaya pemulihan trauma merupakan langkah yang penting untuk memutus lingkaran setan ini. Bencana alam juga dapat menimbulkan trauma. Trauma ini dapat menjadi penyebab timbulnya konflik. Konflik menimbulkan trauma.

Selain menjadi lingkaran setan, trauma juga dapat diwariskan ke generasi berikutnya. Sebagai contoh adalah tawuran antar SMA yang berlangsung bertahun-tahun. Seringkali murid-murid itu tidak tahu alasan mengapa mereka tawuran. Yang mereka tahu, kakak angkatan mereka telah melakukan itu. Ini adalah trauma trans-generasi.

Sama seperti pelatihan lainnya, pelatihan ini diawali dengan perkenalan antar partisipan. Memang ada yang sudah saling mengenal karena kami sudah dua minggu berinteraksi di Brokenshire Resort ini. Namun ada juga partisipan baru. Kebanyakan berasal dari Amerika. Tampaknya mereka adalah mahasiswa yang diajak oleh Al.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun