Mohon tunggu...
Agustina Purnami Setiawi
Agustina Purnami Setiawi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen/Universitas Stella Maris Sumba

Saya seorang Mahasiswa S3 Ilmu Pendidikan di Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA). Saya seorang praktisi di bidang pendididkan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Sebagai Organ Vital, Menjaga Demokrasi Tetap Berdenyut

7 Desember 2024   06:36 Diperbarui: 7 Desember 2024   06:38 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan Sebagai Organ Vital: Menjaga Demokrasi Tetap Berdenyut

Pentingnya investasi dalam pendidikan untuk memastikan demokrasi yang sehat dan berkelanjutan tidak dapat dipandang sebelah mata. Negara yang serius ingin menjaga demokrasi yang stabil harus menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama. 

Sebagai contoh, pemerintah Indonesia melalui berbagai program seperti Program Indonesia Pintar (PIP) dan Program Merdeka Belajar berusaha mengurangi ketimpangan pendidikan yang ada, namun tantangan besar tetap ada, terutama dalam hal kualitas pendidikan di daerah-daerah tertinggal.

 Investasi dalam pendidikan yang merata akan memungkinkan semua lapisan masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam proses politik dan membuat keputusan yang akan memengaruhi masa depan negara.

Akhirnya, demokrasi yang kuat bergantung pada warga negara yang terdidik dan terinformasi dengan baik. Tanpa pengetahuan yang cukup, warga negara tidak dapat membuat pilihan yang bijak, apalagi mengawasi jalannya pemerintahan. Oleh karena itu, pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai demokrasi dan literasi media harus diperkenalkan di setiap tingkat pendidikan. 

Sebuah masyarakat yang terdidik, yang memahami hak dan tanggung jawabnya, adalah landasan bagi demokrasi yang tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang secara sehat.

Democracy is not a spectator sport. It requires an active, educated citizenry engaged in the democratic process. Pendidikan adalah alat utama untuk menciptakan warga negara yang tidak hanya menyaksikan, tetapi juga berpartisipasi dalam demokrasi.

by Agustina Purnami Setiawi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun