Mohon tunggu...
Purnama Tambunan
Purnama Tambunan Mohon Tunggu... Tutor - Badminton Lover

""Hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya" tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar. Terimalah dan hadapilah." (Soe Hok Gie)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Begini Cara Naik KRL Commuter

27 Agustus 2023   20:34 Diperbarui: 18 Juni 2024   10:08 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 4. Tempat sampah separasi (dokumen pribadi)

Ketujuh, patuhi tata tertib. Saat berada di KRL, perhatikan tata tertib yang ada dan patuhilah. Di sana terdapat kursi prioritas untuk lansia, penumpang berkebutuhan khusus, ibu hamil, penumpang membawa anak. Jika belum ada yang berhak menggunakan kursi tersebut, kursi bebas digunakan. Sekalipun tidak duduk di kursi prioritas, berilah kursi pada yang lebih membutuhkan.

Setiap gerbong memiliki 4 pintu di kanan-kiri, dilengkapi AC, 6 kipas angin, rak bagasi, dan peta rute KRL di atas pintu. Jendela dilengkapi tirai yang dapat disetel naik turun. Berhubung di gerbong tidak terdapat tempat sampah, buanglah pada tempat sampah di peron stasiun tujuan.

Terdapat beberapa petugas keamanan yang memantau kondisi dan menjadi sumber informasi saat dibutuhkan. Beberapa stasiun mendekati stasiun akhir, petugas kebersihan akan bergerak melakukan sanitasi. Tidak heran kalau kebersihan KRL selalu terjaga.

Di sepanjang perjalanan, suara announcer setia menemani, memberikan informasi stasiun pemberhentian selanjutnya dan informasi lainnya. Simaklah baik-baik.

Sinergi yang ada menciptakan suasana KRL yang nyaman dan aman.

Kedelapan, lakukan tap out. Makin sering menaiki KRL, makin mengenal tanda-tanda KRL mendekati stasiun tujuan. Jika ingin lebih dulu keluar, bergeserlah ke arah pintu beberapa menit sebelum turun. Keluarlah dari KRL dengan antre. Hati-hati saat melangkah keluar dari dalam KRL. Lakukan tap out di gate. Saldo KMT akan terpotong.

Tarif KRL relatif murah. Rute yang saya tempuh (25 km lebih) memotong saldo Rp4.000. Bagi saya, naik KRL lebih efisien. Kocek lebih ringan belasan persen. Lumayanlah. Apalagi kalau diakumulasikan setahun, lumayan banyak. Haha. Jarak tersebut dapat ditempuh sekitar 35 menit. Cepat bukan.

Dari beberapa stasiun yang pernah saya singgahi, Stasiun Jatinegara menjadi yang terfavorit. Tata letaknya rapi, bersih, dan nyaman. Fasilitasnya lengkap, bahkan terintegrasi dengan halte Transjakarta Stasiun Jatinegara 2 lewat jembatan berkanopi. Ini andalan saya saat melanjutkan perjalanan menggunakan Transjakarta.

Gambar 5. Integrasi KAI Commuter dengan Transjakarta (dokumen pribadi)
Gambar 5. Integrasi KAI Commuter dengan Transjakarta (dokumen pribadi)

Saya pernah memberikan masukan lewat sosial media untuk meletakkan tempat sampah di sisi barat salah satu peron di Stasiun Jatinegara dan masukan itu ditindaklanjuti. Tak lama kemudian saya menemukan tempat sampah sesuai masukan. Terima kasih ya.

Selama pandemi COVID-19, KAI Commuter tetap setia melayani masyarakat dan berkomitmen menerapkan prokes yang ketat. Berhubung mobilitas saya cukup normal selama pandemi COVID-19, KRL sudah pasti menjadi andalan saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun