Warna persegi yang lebih terang dari lingkaran menunjukkan vaksin mendapat paparan panas dalam tingkat yang masih dapat diterima. Warna persegi sama atau lebih gelap dari lingkaran menunjukkan vaksin mendapat paparan panas melebihi batas penerimaan.
Dengan membandingkan warna persegi dan lingkaran pada VVM, dapat ditentukan vaksin mengalami kerusakan atau tidak akibat paparan panas. Melalui perbandingan warna ini, dapat ditentukan vaksin masih dapat digunakan atau tidak. Selama warna persegi lebih terang dari warna lingkaran dan belum melewati kedaluwarsa, vaksin dapat digunakan.
Sebelum VVM dikembangkan, tenaga kesehatan tidak dapat mengetahui vaksin mengalami kerusakan atau tidak akibat paparan panas. VVM membantu tenaga kesehatan dalam mengidentifikasi mana vaksin yang rusak dan mana yang tidak.
Dulu, jika rantai dingin terputus, bahkan jika “diduga” terputus, vaksin harus dibuang. Misalnya, ketika alat pendingin pada fasilitas kesehatan tidak berfungsi, vaksin sesegera mungkin dibuang. Kebijakan ini meningkatkan jumlah vaksin yang terbuang. Saat rantai dingin terputus, keberadaan VVM membantu dalam mengidentifikasi vaksin yang masih dapat digunakan, sehingga meminimalkan vaksin yang terbuang.
VVM membantu tenaga kesehatan dalam mengatur stok. Vaksin dengan warna persegi VVM yang lebih gelap dibanding warna persegi VVM vaksin lainnya menunjukkan tingkat paparan panas yang lebih tinggi. Vaksin yang demikian dianjurkan untuk digunakan terlebih dahulu.
VVM yang melekat pada kemasan vaksin merupakan indikator yang ada pada semua titik rantai dingin. VVM dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah pada rantai dingin.
Demikian besar manfaat VVM, maka tidak heran jika UNICEF (United Nations Children’s Fund), pembeli vaksin terbesar di dunia, memasukkan VVM sebagai salah satu syarat teknis yang wajib dipenuhi produsen vaksin yang hendak menjual vaksinnya ke UNICEF.
Sumber informasi: